BALI, UINSI NEWS,- Ibnu Khaldun, M.IRKH. dan Dr. Muhammad Yusuf Qardlawi, M.A., dua dosen dari Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UINSI Samarinda menjadi pembicara pada The 21th AICIS 2022 “Future Religion G20: Digital Transformation, Knowledge, Management, and Social Resilence”.
Annual International Conference on Islamic Studies atau AICIS ke-21 yang merupakan ajang tahunan berkumpulnya para praktisi peneliti dan akademisi nasional maupun internasional di bidang islamic studies ini diselenggarakan di Bali selama 4 hari, mulai dari tanggal 1 sampai dengan 4 November 2022.
Pada pembukaan AICIS ke-21 Tahun 2022 di UIN Mataram pada bulan Oktober lalu, Menteri Agama RI sebut AICIS telah menjadi miniatur kajian Islam yang tidak hanya moderat, tapi juga bisa membentuk mentalitas yang kuat baik di sektor wawasan intelektual, agama, politik, maupun gerakan sosial kultural.
Mengusung semangat moderasi beragama dengan menjaga keharmonisan ditengah keberagaman tersebut, para peneliti dan akademisi yang terpilih sebagai pembicara di AICIS dituntut untuk tidak hanya menyampaikan materi berdasarkan aspek pandangan keagamaan saja, namun harus mampu membuat apa yang disampaikan tersebut bisa memberi pengaruh secara luas dan membentuk cara berpikir serta mentalitas umat Islam dengan melibatkan aspek-aspek sosial.
Sepaham dengan visi Menag, Ibnu Khaldun dan Yusuf Qardlawi sebagai salah satu pembicara pada panel session AICIS ke-21 sebut materi yang mereka sampaikan nantinya akan membahas aspek sosial tertentu berdasarkan pandangan studi Islam.
Ibnu Khaldun, M.IRKH. akan sampaikan materi tentang “Redefining The Ahl Al-Kitab: In Search of The New Model of Kalimatun Sawa’” dan Dr. Muhammad Yusuf Qardlawi, M.A. akan membahas tentang “Produksi Otoritas dan Framing Tafsir ‘Khalifah Ajaran Islam’ di Media Sosial”.
Ibnu Khaldun dan Muhammad Yusuf Qardlawi rencananya akan sampaikan materi tersebut di sesi panel pada tanggal 3 November 2022 lusa. (humas, ns)
