Perhelatan ini menampilkan Syarhil Qur’an dengan tema besar toleransi dan menghargai perbedaan. Penampilan tersebut diwakili oleh Fatimatu Zhara (KPI/smt 3) sebagai pensyarah, Adji Nur Fadrian (PAI/smt 1) sebagai tilawah, dan Khairul Aqmar (KPI/smt 3) sebagai penerjemah.
Penerjemah pada syarhil pagi itu juga mengatakan bahwa dirinya juga merasa demam panggung meskipun tampil syarhil bukanlan kali pertama.
“Pastinya grogi, saya kira demam panggung saya udah hilang, ternyata bagaimanapun demam panggung juga masih tetap ada. Gladi kemaren aja deg-degan, padahal audiensiya gak sebanyak sekarang. Tapi alhamdulillah lancar, pertama aja grogi, setelah itu mengalir,” ujar Aqmar.
Zhara, sebagai pensyarah pun merasakan kekhawatiran karena tampil di Audit adalah pengalaman pertama dengan minim persiapan.
“Deg-degan, soalnya mulai latihan itu hari senin siang dan naskahnya juga belum pernah dihafal, apalagi kemarin waktu gladi sempat sendat, tapi alhamdulillah tampilnya lancar, ngga sendat, dan lega bisa tampil maksimal,” tuturnya.
Adji sebagai pembaca Al-Qur’an menjadi anggota paling muda yang bahkan belum mengenal tim Syarhil untuk agenda Peringatan Tahun Toleransi 2022. Ia menyampaikan bahwa dirinya juga merasa deg-degan karena pemilihan yang mendadak dan belum mengenal timnya.
“Deg-degan juga sebelum naik ke panggung. Ini pertama kalinya juga ketemu sama kak Zahra dan kak Aqmar setelah gladi kemarin, kalau buat latihannya sih masing-masing, waktu ketemu kemarin baru kita menyesuaikan gerakannya,” ungkap Adji.
Diketahui tiga mahasiswa tersebut meraih prestasi pada MTQ cabang Syarhil Qur’an. Aqmar dan Zahra meraih Harapan 3 Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2021, dan Adji meraih Juara I Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2021. (humas/rh).
