Kegiatan ini merupakan forum ilmiah untuk para akademisi yang ditujukan untuk dosen maupun mahasiswa pada jenjang Magister dan Doktor.
Prof. Muhammad Nasir pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan seminar internasional ini merupakan bagian dari upaya menciptakan nuansa akademik pascasarjana yang lekat dengan karya ilmiah dan diskusi internasional.
“Tentunya kami bersyukur atas nama lembaga karena kegiatan internasional ini merupakan bagian dari penciptaan suasana akademik pascasarjana karena dapat menghadirkan Keynote Speaker dari Luar Negeri untuk lebih memantapkan keilmuan dan memperkaya wawasan internasional,” ujarnya.
Prof. Nasir juga menyebutkan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara nanti akan berdampak pada pengembangan UINSI Samarinda yang tidak lagi menjadi perguruan tinggi yang mencerminkan Kalimantan Timur tetapi figur akademik yang menggambarkan Nusantara dan berstatus global.
“Kalimantan Timur ini akan menjadi Ibu Kota Negara Indonesia dan sekarang pembangunannya sudah hampir 30 persen. Perkembangan Kaltim menjadi IKN sudah tentu akan menimbulkan dampak ke UINSI Samarinda yang kedepan akan menjadi perguruan tinggi berstatus global. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi UINSI, karena menjadi wajah perkembangan Kalimantan Timur sekaligus Ibu Kota Nusantara (IKN),” imbuhnya.
Forum ilmiah berskala internasional itu mengundang beberapa narasumber lintas negara, diantaranya Dr. M. Tahir, S.Ag., M.M. dan Dr. Khojir, M.SI. (UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda), Associate Prof. Dr. Jati Kasuma dan Dr. Yusman Bin Yacob (Universiti Teknologi MARA Malaysia), serta Associate Prof. Dr. Nelson Lajuni (Universiti Malaysia Sabah). (humas/im/rh).