Kuliah Umum, Fuad Hadirkan Dr. H. Hamzah Harun Al Rasyid, M.A

SAMARINDA, IAIN NEWS,- Fakultas Usuludin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Kamis, (1/9/2016)menghadirkan Kepala Balitbang Kementrian Agama Makassar, Dr. H. Hamzah Harun Al Rasyid, M.A sebagai pembicara utama pada kuliah umum di Aula Kampus 1 IAIN Jalan Abul Hasan Samarinda.

H. Hamzah Harun Al Rasyid dalam pemaparannya mengatakan, sebagian pakar menyimpulkan bahwa era globalisasi telah berhasil mengikis Sendi-sendi kehidupan, baik dalam konteks beragama, berbangsa bahkan bermasyarakat. Karena itu, peran juru dakwah dan muballigh sangat dibutuhkan untuk menetralkan kembali suasana itu.

“Dalam pandangan Islam, ajaran normatif yang tidak boleh berhenti untuk dilaksanakan oleh penganutnya adalah mengajak umat manusia ke jalan yang baik dengan melakukan hal-hal yang makruf dan menghindari hal-hal yang buruk dan keji, dan ini yang dimaksud dengan Dakwah Islam,” ujar Kepala Balitbang Kementrian Agama Makassar itu di hadapan civitas akademika FUAD, IAIN Samarinda.

H. Hamzah, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa dalam menjalankan dan menyebarkan ajaran agama akan selalu ada tantangan di semua babak sejarah terutama di era globalisasi yang banyak memiliki keunikan karakteristik.

Di antara ciri keunikannya itu menurut H. Hamzah Harun Al Rasyid adalah kecenderungan maddiyyah (materialisme), adanya proses individualisasi. Kehidupan kolektif, kebersamaan, gotong royong, telah diganti dengan semangat individualisme yang kuat, sekulerisme yang senantiasa memisahkan kehidupan agama dengan urusan masyarakat, karena agama dinilai hanya persoalan privat antar individu semata, munculnya relativitas norma-norma etika, moral, dan akhlak. Sehingga dalam suatu konteks masyarakat yang dianggap tabu bisa saja dalam konteks masyarakat yang lain dianggap boleh.

Bagi H. Hamzah Harun Al Rasyid, mahasiswa FUAD IAIN Samarinda sebagai calon kader pendakwah di tengah masyarakat Kalimantan Timur harus mampu menyentuh visi dan misi penciptaan manusia dan menyentuh aspek kejadian manusia.

“Aspek visi dan misi penciptaan manusia itu ada dua yakni manusia sebagai khalifah dan manusia sebagai abid,” ungkapnya.

Kuliah umum perdana semester ganjil itu diikuti para dosen dan ratusan Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Usuludin Adab dan Dakwah. Sampai kuliah umum berakhir, mahasiswa terlihat sangat antusias menyimak pemaparan pemateri.#Suyuti/ humas

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»