SAMARINDA,IAINNEWS,-IAIN samarinda telah mendeklarasikan diri sebagai Kampus Pusat Peradaban Ke Islaman di Kalimantan Timur sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) RI No 13 Tahun 2017 tentang Statuta IAIN Samarinda.
Visi besar “Terdepan dalam Pengembangan Peradaban KeIslaman” tersebut harus menjadi identitas kolektif institusi (institutional identity) sekaligus menjadi kontrak komitmen (contract commitment) bersama yang mesti bisa diwujudkan bagi segenap civitas akademikanya.
Meski seringkali istilah peradaban disinonimkan dengan kebudayaan (al Thaqafah), namun mengacu pada definisi konseptualnya, sejatinya bahwa peradaban yang berakar kata al Hadlarah (Arab) dan civilization (Inggris)adalah bentuk pengembangan dari kebudayaan (culture).
Peradaban KeIslaman (Islamic civilization) bukan saja terhenti pada manifestasi pemahamanagama, moral, seni dan sastra Islam. Melainkan melaju hingga manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis dalam masyarakat berbasiskan nilai-nilai Islam.Jika kebudayaan Islam terrefleksi ke dalam,maka peradaban Islam sampai manifestasi sistem politik,ekonomi dan teknologi.
Peradaban adalah bentuk ideal dan puncak kebudayaan sehingga menunjukkan keadaban (madaniyah), kemajuan (taqaddum), dan kemakmuran (‘umrān) suatu masyarakat. Jika kebudayaan bersifat konsep-konsep abstrak, maka peradaban lebih dari itu sebagai hasil penerapannya seperti teknologi dan produk-produknya.
Nah, pemahaman atas konsepsi Peradaban Islam (Islamic Civilization) tersebut mesti menjadi pemahaman yang utuh (collective knowledge) bagi segenap civitas akademika IAIN Samarinda mulai dari level manajemen, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Civitas akademika kampus mesti berfikir dan bertindak memanifestasikan nilai-nilai Islam ke dalam sistem agama, moral, seni, sasta hingga sistem ekonomi, politik dan teknologi sehingga berdampak luas secara aplikatif bagi masyarakat.
Jika terbangun luas pemahaman dan komitmen tersebut, maka visi besar ‘Terdepan dalam Pengembangan Peradaban KeIslaman’ tersebut bisa menjadi capaian puncak prestasi IAIN Samarinda sebagai kampus PTKIN satu-satunya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Sejumlah kendala dan tantangan pasti ada. Namun, sejumlah langkah-langkah strategis penting dan mesti segera dilakukan oleh IAIN Samarinda kedepan. Diantaranya, memperkuat sistem kelembagaan dengan memperkuat manajemen berbasis mutu dan memperbanyak fakultas serta program studi berbasis sain dan teknologi.
Sistem pendidikan juga mesti diperkuat dengan inovasi sistem kurikulum dan metodologis yang berbasiskan produk-produk teknologis dan skill. Pola perkuliahan dan pembelajaran harus terjadi akselerasi dari sekedar transfer of knowledge ke arah transfer of technologis and skills.
IAIN Samarinda juga penting mengembangkan pola penelitian/riset dan pengabdian kepada masayarakat sebagai bagian penting Tri dharma Perguruan tinggi dengan memperkuat inventarisasi kahazah-khazanah kajian, karya dan kebudayaan Islam dan mengembangkan karya teknologi sebagai basis pendekatan utama dalam menjalankan program pengabdian di masyarakat.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, maka Insyaallah IAIN Samarinda dapat mewujudkan visi besarnya ‘Terdepan dalam Pengembangan Peradaban KeIslaman’ dan benar-benar dapat menjadikan Peradaban Islam sebagai sistem yang membantu kehidupan manusia untuk meningkatkan produktivitasnya di perbagai bidang kebudayaan dan menjadikan maksud dasar Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘Alamin. Bravo IAIN Samarinda !. Am
Ahmad Muthohar, AR
Dosen FTIK dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
IAIN SAMARINDA
Dosen FTIK dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
IAIN SAMARINDA
News Feed
LANGUAGE»