SAMARINDA, IAIN NEWS,- Bukan berasal dari fakultas pendidikan tidaklah menjadi alasan utama untuk tidak dapat menguasai materi tentang problematika pendidikan di Indonesia. Justru semangat untuk belajar itulah membawa ruh tersendiri dalam menjiwai semangat mengukir prestasi di kancah nasional.
Setidaknya gambaran itulah yang selalu membuat Mustari Sihombing mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Rahayu Program Studi Hukum Keluarga (HK) pada Fakultas Syariah (FASSYA) dan Ahmad Habibie Mubarak Program Studi Hukum Keluarga (HK) pada Fakultas Syariah (FASSYA) tidak pernah patah arang untuk bisa mengkaji dan menganalisis dunia pendidikan di Indonesia pada lomba debat antar mahasiswa tingkat nasional di IAIN Madura.
Debat Pendidikan Antar Mahasiswa Se-Indonesia sendiri diselenggarakan dalam acara Kemilau Anniversary 5th Manajemen Pendidikan Islam IAIN Madura.
“Bukan berasal dari fakultas pendidikan bukan berarti kami tidak mampu untuk berbicara tentang dunia pendidikan. Malah dengan ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim kami,” ujar Ahmad Habibi Mubarak.
Menurutnya persiapan yang dilakukan timnya untuk mengkontruksi pengetahuan tentang dunia pendidikan diperoleh dari hasil membaca berbagai buku dan informasi di media massa.
“Kami banyak berdiskusi bagaimana problematika pendidikan di Indonesia. Itulah bahan debat kami. Dan Alhamdulillah atas Do’a dan dukungan rekan-rekan sekalian. Kami mendapat Juara 2 Debat Pendidikan se Indonesia di IAIN Madura,”ujarnya.
Plt. Rektor IAIN Samarinda Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd melalui media ini menyampaikan ucapan selamatnya kepada ke tiga mahasiswa yang telah mengharumkan nama IAIN Samarinda di tingkat nasional.
“Semoga prestasi ini menjadi cambuk kepada mahasiswa yang lainnya untuk dapat mengukir prestasi di segala bidang. Hal ini setidaknya membawa ibrah bagi kita bahwa berprestasi itu bisa diraih karena adanya keinginan, niat yang tulus dan kuat dari dalam diri,”tutur Rektor.#Tamam