Skip to content

400 Mahasiswa FTIK Ikuti Pembekalan PKL

SAMARINDA, IAIN NEWS, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda, melaksanakan pembekalan terhadap mahasiswa FTIK yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di beberapa sekolah dari SMA/SMK/MA, SMP/MTs, dan SD/MI di Kota Samarinda.

Pembekalan PKL ini dilaksanakan di Masjid Aji Sultan Sulaiman Jalan H.A.M. Riffadin Loa Janan Ilir Samarinda pada hari Selasa 27 Agustus 2019 hingga Jum’at 30 Agustus 2019. Agenda ini dihadiri oleh 400 Mahasiswa dari seluruh Program studi yang ada di FTIK dan disebar di sekolah Kota samarinda dari MA/SMK/SMA, MTs/SMP, dan MI/SD.

Kegiatan PKL ini adalah langkah menuju akhir mahasiswa untuk menjadi Sarjana, sehingga kegiatan PKL ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja pada kondisi yang sesunguhnya pada lokasi praktek, mahasiswa mampu menggali dan menganalisa permasalahan di lapangan, mahasiswa mampu mempraktekan teori di lapangan, dan mahasiswa mampu bekerjasama dengan pihak lain.

Sehingga perlu adanya pembekalan sebelum mahasiswa turun ke tempat praktek, menurut ketua panitia pembekalan PKL ibu Rostanti Toba, M.Pd beliau menyatakan “pembekalan ini diadakan agar dapat memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai calon guru dan tenaga kependidikan sebagai bekal dalam pengabdian kepada sekolah” terang beliau disela setelah pembukaan PKL selesai.

Ini sesuai dengan pernyataan Dekan FTIK Dr. M. Eka Mahmud, M.Ag. dalam Sambutannya “Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) sudah menapaki studi akhir atau PKL, jadi hampir/kurang beberapa langkah kedepan untuk menyelesaikan studi”.

Selain itu bapak dekan juga menyampaikan agar mahasiswa dapat melaksanakan PKL dengan tertib dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di sekolah yang sudah di tetapkan serta menjaga keutuhan NKRI dengan cara mengajarkan materi–materi islam yang objektif bukan mengajarkan materi–materi islam yang tendensius, sehingga kita bisa menjaga dan menanggulangi terjadinya radikalisme.

“agar tetap menjaga keutuhan NKRI maka kita wajib mengajarkan materi–materi islam yang objektif bukan materi islam yang tendensius, sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru-guru kita. Karena kita adalah institusi pemerintahan” terang Dekan FTIK. #kh/humasiainsmd

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»