SAMARINDA, IAIN NEWS,- Salah satu poin Memorandum of Understanding (MoU) yang pernah ditandatangani antara Institut Agama Islam (IAIN) Samarinda dengan Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ialah sepakat meningkatkan pengembangan Syi’ar Islam di Kaltim melalui program dakwah TV Islamic Center.
Komitmen mensyi’arkan Islam itu terus berjalan hingga saat ini, seperti hasil pantauan media ini, Senin (21/7/2020) di kampus 1 Jl. KH. Abul Hasan nomor 3 Samarinda, TV Islamic Center kembali memberikan kesempatan kepada salah satu Dosen Fakultas Syariah IAIN Samarinda, Aulia Rachman, Lc., M.H., untuk menyampaikan tausyiah dengan tema “Amalan 10 Hari Pertama Dalam Bulan Dzulhijjah”
Dalam penjelasannya, Aulia Rachman, Lc., M.H., menerangkan bahwa salah satu nikmat Allah SWT., yang diberikan pada manusia tidak dapat terulang kembali ialah waktu (umur) seseorang. Salah satu ciri umur yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT., ialah mereka yang mampu memperbanyak dan melipat gandakan amal kebaikan selama hidupnya.
“Salah satu tanda umur yang diberikan keberkahan, adalah orang orang yang mampu mengoptimalkan ibadahnya pada waktu-waktu yang diberikan keberkahan seperti saat ini 10 awal bulan Dzulhijjah”. Jelas Dosen IAIN Samarinda tersebut saat menjabarkan salah satu Hadist dari Rasullullah Saw.
Hari-hari tertentu yang dimaksudkan oleh Beliau ialah amalan 10 hari pertama dalam bulan Dzulhijjah. Ia mengatakan salah satu amalan yang paling utama dari 10 terakhir tersebut ialah bertahlil, takbir, tahmid, bertasbih, dan berdzikir kepada Allah SWT.
“Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW., tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid. Mengagungkan dan meminta ampun kepada Allah SWT termasuk diantaranya adalah memperbanyak membaca Al Qur’an”. Jelas beliau
Selain itu, Beliau juga mengisahkan salah satu amalan yang dikerjakan oleh Rasullullah selain, tahlil, tahmid, takbir dan tasbih ialah berpuasa pada awal bulan Dzulhijjah.
“Rasullullah SAW., selain tahlil, tahmid, takbir dan tasbih, beliau juga melakukan puasa pada awal-awal bulan Dzulhijjah. Maka semestinya kita sebagai umat muslim memperbanyak dzikir, tahlil, tasbih atau memperbanyak membaca Al Qur’an dan berpuasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah ini”. Ujarnya.
Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang keutamaan bulan Dzulhijjah (Idul Adha) ialah berqurban apalagi pada situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Beliau menilai situasi pandemi seperti ini tentu banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Pada Dzulhijjah ini ada ibadah sangat mulia yang bisa kita lakukan yaitu berkurban dan berbagi kepada sesama, tentu akan sangat bermakna bagi masyarakat yang membutuhkan terutama yang terdampak covid-19. Qurban bisa menjadi bukti kepekaan sosial kita terhadap masyarakat dan memberikan kebahagiaan bagi yang mengeluarkan ataupun yang menerima. Selain itu hewan qurban tersebut nantinya akan menjadi kendaraan di akhirat kelak”. Tutup Aulia Rachman, Lc., M.H.#humasiainsmd.