SAMARINDA, IAIN NEWS,- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan laboratorium sosial bagi mahasiswa Perguruan Tinggi untuk melakukan pengabdian nyata kepada masyarakat, diharapkan dengan program KKN tersebut dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.
Belum genap setahun pasca diselenggarakannya, Program KKN Nusantara yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI melalui beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 7 Januari hingga 13 Februari 2020, di daerah tertinggal, terdepan dan terluar. KKN Nusantara di Kecamatan Sulamu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya sukses diselenggarakan programnya tetapi KKN Nusantara tersebut sukses memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat Desa Bipolo Kupang.

Faradillah, salah satu Mahasiswa FTIK IAIN Samarinda kepada media ini menuturkan, dirinya tergabung pada kelompok tujuh yang terdiri dari 8 PTKIN yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung, IAIN Pekalongan, IAIN Manado, UIN Raden Fatah Palembang, IAIN Tulungagung, IAIN Samarinda, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sumatera Utara, berhasil memberikan sumbang saran/ide baru pada masyarakat Bipolo Kupang.
“Sebelumnya kami menginisiasi festival “Semarak Budaya Desa Bipolo” dengan rangkaian acara yakni Talkshow Sosialisasi dan Pawai Kebudayaan didukung oleh ratusan peserta, baik unsur masyarakat maupun pelajar, suku dan ras yang berbeda-beda. Hal ini sebenarnya langkah kami untuk mewujudkan misi KKN Nusantara yakni Moderasi Beragama dalam Membangun Indonesia”. Tuturnya.
Bagi Faradillah, festival budaya tersebut penting untuk dilakukan dalam rangka menggali potensi masyarakat khususnya memperkenalkan Tenun Bipolo kepada dunia. Selain itu, dilihat dari jangka panjang, ia menilai ada peluang ekonomi yang nantinya bisa dikembangkan masyarakat.
“Kami melihat ada peluang usaha untuk masyarakat di sana, misalnya saja tenunnya, ada potensi jadi peluang ekonomi, tapi kan butuh ide-ide baru agar tenun itu bisa dikenal masyarakat luar, maka kami menginisiasi festival Budaya Desa Bipolo, tujuannya adalah memperkenalkan tenun Bipolo kepada khalayak umum sebagai aset utama desa Bipolo yang memiliki nilai estetik dan nilai komersil. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN Nusantara 2020 mencoba mengoptimalisasikan potensi nilai ekonomi Tenun Bipolo sehingga bisa dikenal dunia luar”. Ujarnya.

“Nah untuk mendukung itu, kami juga melakukan negoisasi dengan pihak Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) agar membuka kantor cabang di desa Bipolo sebagai jasa ekspedisi barang sehingga melalui JNE Tenun Bipolo ke depan bisa dikenal masyarakat luas (konsumen), baik dalam maupun luar daerah”. Jelas Mahasiswa Program Studi Bahasa Arab FTIK IAIN Samarinda itu.
Selain itu, kepada media Humas IAIN Samarinda, Faradillah menyampaikan rasa syukurnya, apa yang ia lakukan selama KKN Nusantara kini dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat di Desa Bipolo Kupang. Baginya apa yang ia capai tidak terlepas dari kerja keras bersama kelompok kampus PTKIN lainnya.
“Alhamdulillah kami mendapat kabar langsung dari Kupang, apa yang pernah kami lakukan selama KKN Nusantara di sana, hari ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat, kantor cabang JNE sudah beroperasi, sehingga Tenun Bipolo bisa diakses konsumen luar dan Informasi yang kami dapatkan festival budaya itu nantinya akan dilakukan secara continue tiap tahunnya. Tentu ini hasil kerja keras bersama teman-teman kelompok dari beberapa kampus PKTIN lainnya”. Ujar Faradillah salah satu peserta KKN Nusantara kepada media ini (12/10).
Sementara itu, Dr. M. Eka Mahmud, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruna (FTIK) IAIN Samarinda menyampaikan apresisasinya kepada Faradillah atas ide yang ia berikan kepada masyarakat Kupang selama ia melakukan KKN Nusantara. Beliau berharap kedepan Mahasiswa FTIK lainnya mampu memberikan sumbangsih nyata saat melakukan pengabdian masyarakat.

“Atas nama lembaga FTIK, kami sangat bangga dan mengapresisasi saudara Faradillah, mahasiswa PBA, karena ide-idenya yang pernah ia sumbangkan semasa KKN Nusantara, kini masyarakat Kupang sudah dapat merasakan dampak positifnya. Tentu kami berharap ada mahasiswa FTIK lain yang dapat memberikan ide-ide baru kepada masyarakat”. Kata Dekan saat dihubungi via telephone oleh Humas IAIN Samarinda, (12/10)#humasiainsmd