Skip to content

Jadi Narasumber Stadium General di STAI Sangatta, Rektor IAIN Samarinda Bicara Kebijakan Kampus Merdeka dan Tantangan Perguruan Tinggi di Era society 5.0

SAMARINDA, IAIN NEWS,- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd, turut mengikuti Stadium General yang digelar oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta hingga didapuk sebagai pembicara utama kolaborasi dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A, terkait dengan kampus merdeka dan transformasi perguruan tinggi dalam menyongsong 5.0. Selasa (10/11/2020).

Stadium General yang dimulai pukul 10.00-12.00 WITA itu diikuti oleh para pimpinan, dosen dan mahasiswa STAI Sangatta.
Dalam materinya, Prof. Ilyasin menuturkan bahwa pandemi covid-19 menuntut manusia untuk beradaptasi dengan cepat dan melakukan perubahan, meski terdapat ketidaknyamanan, dan setiap perubahan akan ada tantangan dalam prosesnya.

“Kondisi pandemi Covid-19, telah memaksa kita semua untuk beradaptasi dalam gaya kehidupan baru, hal ini tentu saja mempengaruhi kegiatan akademik maupun non akademik. Di sisi lain, kita sadar bahwa tidak ada perubahan yang nyaman-nyaman saja, semua perubahan pasti ada tantangannya dan pasti ada ketidaknyamanannya”, imbuhnya.

Lanjut, Prof. Ilyasin mengungkapkan harapannya agar para praktisi pendidikan khususnya di perguruan tinggi dapat melewati masa ini dengan inovasi dan kreasi demi membangun kampus ke arah yang lebih baik.

“Semoga kita dapat melewati tantangan ini dengan baik, sembari berinovasi dan beradaptasi secara kreatif dalam rangka mengembangkan kampus dan lembaga masing-masing”, ungkapnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan revolusi industry 4.0 yang mengantarkan pada era society 5.0 dengan mengintegrasikan antara manusia dan mesin.

“Revolusi ini juga membawa transformasi pada pendidikan dari Edukasi 1.0 (teacher centered), Edukasi 2.0 (interaksi dan diskusi), Edukasi 3.0 (kolaborasi pembelajaran dengan media), dan Edukasi 4.0 (inovasi kreatif teknologi dalam pembelajaran yang jarak jauh”, jelas guru besar IAIN Samarinda itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan poin penting yang terkandung dalam kampus merdeka. Bagi Prof. Ilyasin, program tersebut memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk belajar diluar prodinya.

“Merdeka belajar memberikan hak kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di luar kelas selama tiga semester, maksudnya adalah kebijakan ini akan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mendapatkan ilmu diluar jurusannya, dan kedepannya kampus wajib memberikan peluang ini pada mahasiswanya, maka pada prinsipnya merdeka belajar dan kampus merdeka mendorong mahasiswa untuk menguasai banyak ilmu”, jelasnya.

“Pendidikan Tinggi di Indonesia perlu bergerak lebih cepat dalam berinovasi dan berkolaborasi agar bisa bersaing di tingkat dunia. Dan transformasi hanya bisa dilakukan jika diberikan ruang seluas-luasnya untuk berinovasi, serta penguasaan teknologi yang mumpuni untuk mewujudkan pembelajaran merdeka yang modern di era society 5.0”, tutup Rektor IAIN Samarinda.#humas (r/i/m)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»