SAMARINDA, IAIN NEWS,- Di tengah cuaca yang mendung dan diguyur hujan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda tetap laksanakan Senam bersama yang rutin dilaksanakan pada hari Jumat. Di musim hujan ini, senam dilaksanakan di Auditorim 22 Dzulhijjah dengan tujuan untuk menjaga kesehatan sekaligus momen menjalin silaturahmi. Jumat (25/6/2021).
Dalam sesi Apel, Rektor menegaskan untuk dapat lebih bersikap proaktif dalam mencari informasi agar tidak tertinggal berita dan menjadi tuan rumah sesungguhnya.
“Bapak/Ibu harus proaktif untuk mencari informasi karena pergerakan informasi dan aktivitas di kampus ini sangat agresif. Kalau bapak/ibu tidak mengikuti informasi di media kita, bisa jadi bapak/ibu malah seperti menjadi tamu di rumah sendiri,” tegasnya.
“Senam menjadi iktiar kita secara fisik untuk selalu sehat dan secara batin spiritual untuk ajang silaturahmi kita agar lebih fresh dan menambah semangat, tidak stres dengan pekerjaan,” pungkasnya.

Di hikmatnya Jumat pagi itu, Prof. Ilyasin menuturkan bahwa SIP adalah inti karakter kampus IAIN Samarinda.
“SIP, Spiritualitas sesungguhnya menjadi core atau inti dari kehidupan kita, Intelektualistas adalah ilmu dimana kita harus kerja keras dan kerja cerdas, serta Profesionalitas tentang bagaimana kita mengerjakan pekerjaan secepat mungkin dan tuntas,” tutupnya.
Arahan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor II Prof. Zurqoni yang memberitakan revisi tanggal pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Ada sedikit perubahan terkait pembayaran UKT. Kalau mahasiswa lama itu dari tanggal 1 sampai 30 Juli, kemudian jalur UMPTKIN tanggal 5 sampai 15 Juli. Sehubungan adanya (roll out) penggabungan antara BSM, BRI Syariah, dan BNI Syariah maka Pembayaran UKT mahasiswa baru jalur UM dan mahasiswa lama seluruhnya dilakukan tanggal 1 sampai 11 Juli 2021. Karena tanggal 12 sampai 30 Juli kami khawatirk akan ada kesulitan untuk melakukan pembayaran UKT,” jelasnya.
Wakil Rektor I Dr. Muhammad Nasir, M.Ag. menginformasikan tentang alih status menjadi UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dan status mahasiswa pasca alih status.
“Berdasarkan hasil kunjungan WR I dan kepala TIPD, bahwa seiring perubahan transformasi dari IAIN menjadi UIN dari Perpres No 43 Tahun 2021 maka di Dikti kita sudah memiliki rumah baru dengan nama UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA. Namun, karena Rektor belum dilantik, jadi yang baru terisi selain nama rumahnya, yaitu alamat dan nomor telp termasuk webnya yang diusulkan dengan nama UINSI, termasuk email nya juga sudah kita daftarkan, semoga dapat diberi izin dan dapat kita gunakan nama UINSI tersebut,” ungkapnya.
“Rumah kita sekarang ada 3, yaitu STAIN, IAIN, dan UIN. Nanti alumni STAIN harus cari rumahnya di STAIN dan alumni IAIN harus cari rumahnya di IAIN. Untuk mahasiswa yang belum selesai setelah tanggal 11 Mei artinya mulai KRS dan lainnya yang berkaitan dengan akademik dilaporkan ulang karena telah berganti status menjadi mahasiswa UIN bukan IAIN lagi. Kami juga menginginkan mahasiswa yang sudah selesai sebelum 11 Mei tapi belum wisuda di 31 Maret, untuk ikut dipindahkan juga ke UIN sehingga kita harus punya SK Yudisium baru.” tutupnya. (humas/ns/rh).