Skip to content

SAMARINDA, IAIN NEWS,- Ratusan penerima beasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Bidikmisi (Himadiksi) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda tampak antusias mengasah kemampuan diri dalam menulis karya ilmiah. Hal tersebut terlihat disaat Badan Pengurus Harian (BPH) Himadiksi UINSI Samarinda memotori pelaksanaan Workshop secara virtual yang digelar pekan lalu via zoom. (Minggu, 8 Agustus 2021).

Pelatihan tersebut bertajuk “Optimalisasi Kepenulisan Karya Ilmiah dalam Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Bidikmisi/Kartu Indonesia Pintar (KIP)”.

Dr. Umar Fauzan, M.Pd. hadir sebagai narasumber yang juga merupakan salah satu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UINSI Samarinda.

Wakil Rektor III IAIN Samarinda Dr. H. M. Abzar Duraesa, M.Ag. yang diwakili oleh Ahmad Mahyudin, S.Ag. selaku Plt. Kabag Akademik dan Kemahasiswaan mengatakan bahwa kemampuan teknik penulisan karya ilmiah menjadi pokok yang harus dikuasai di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar. Karena itu, Himadiksi dan KIP semestinya peka terhadap berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh BPH Himadiksi.

“Ini menjadi tugas BPH Himadiksi ataupun KIP agar bisa mengevaluasi anggota, harus sadar akan kegiatan yang diselenggarakan termasuk pelatihan ini, sebab manfaat kegiatan itu tentu saja berdampak pada kemampuan skill masing-masing. Itulah pentingnya progam beasiswa Pemerintah ini juga harus diterjemahkan sebagai spirit teman-teman untuk berkegiatan yang positif khususnya di kampus,” ujarnya Mahyudin.

Sementara itu, Dr. Umar Fauzan menilai bahwa kualitas menulis mahasiswa Bidikmisi IAIN Samarinda cukup diperhitungkan. Berkaca pada event yang pernah diikuti sebelumnya seperti perhelatan Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) yang didominasi oleh mahasiswa dari kalangan Himadiksi/KIP IAIN Samarinda.

“Kita mampu berpartisipasi dan memang jumlahnya kita juga banyak. Maka regenerasi yang ada saat ini harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kemampuan itu,” katanya.

Lebih lanjut, Dosen FTIK yang akrab disapa Umar Fauzan tersebut mengklasifikasikan dua jenis karya ilmiah yang menjadi tugas pokok mahasiswa saat meniti pendidikan di perguruan tinggi antaranya artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel kepustakaan.

“Untuk membuat karya ilmiah model penelitian ini tentu saja harus punya ide dulu, karena itulah seseorang jika ingin mengerjakan skripsi, tesis maupun disertasi tentu saja harus punya ide sehingga penelitian yang dia lakukan mampu menemukan jawaban apa yang ia cari. Salah satu cara menemukan ide adalah melakukan pengamatan atas fenomena yang ada di lapangan. Selain itu, membaca referensi atau alam sekitar yang sesuai dengan sasaran penelitian kita,” jelas Umar.

Terakhir, Umar Fauzan juga menjelaskan bahwa karya ilmiah dapat dilakukan dengan model kepustakaan.

“Ini tidak beda jauh cara melakukan penelitian di lapangan, sebelum melakukan karya ilmiah model kepustakaan ini tentu saja yang harus dipersiapkan adalah apa yang ingin kita ketahui dan memperkaya referensi serta susunan struktur pembahasan,” tutup Umar Fauzan.#humas (id)

LANGUAGE»
× Hubungi Kami