Ceramah dengan tema “Membangun Karakter Keislaman Warga Kampus dengan Mengimplementasikan Akhlaq Nabi Muhammad SAW” ini disampaikan dengan begitu khidmat dan semangat kepada para mahasiswa dan tamu undangan di Masjid siang itu.
Ustadz Mahrus mengatakan bahwa hati harus dijaga dan dibina dengan baik untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
“Hatinya harus baik, isi hatinya baik, perlu diasah spiritual jangan sampai mahasiswa hanya pintar secara akal karena zaman jahiliyah itu orang-orangnya udah cerdas-cerdas tapi bobrok spiritulitasnya,” ujarnya.
Beliau sampaikan dengan penuh spirit kepada mahasiswa agar semangat mengukir prestasi yang bermakna bagi masyarakat.
“Mahasiswa UINSI harus punya prestasi, karya terbaik yang bermanfaat untuk umat, bisa kalian salurkan bakat dan minat kalian ke UKM UKK,” katanya di podium.
Di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, Dr. Mahrus mengajak untuk mencintai Rasul dengan meningkatkan takwa dan sholawat serta meminta keberkahan dunia akhirat kepada Allah SWT.
“Obat hati yang rindu adalah bertemu dengan kekasih yang dicintai. Cinta kepada Rasul mengantarkan kita kepada Cinta kita terhadap Allah SWT. Tingkatkan ibadah, takwa, semoga jadi ahli ibadah, ahli shalawat, minta keberkahan kepada Allah jangan panjang umur saja tetapi umur yang barokah,” ungkapnya di masjid itu.
Sebagai warga Indonesia, Dr. Mahrus mengingatkan mahasiswa untuk bangun jiwa raga dan mencintai NKRI.
“Di lagu Indonesia Raya, kenapa “bangun jiwanya” dahulu baru “bangun raganya”? Karena batinnya, karakternya, spiritualitasnya harus bangun dulu. UINSI dengan lebah madu maknanya apa? Memberikan manfaat untuk umat dalam konteks memberdayakan masyarakat bukan memperdaya masyarakat. Menjadi sosok yang khoirunnas anfauhum linnas,” ujarnya.
“UINSI dengan Sarang Lebah Madu, madunya memberi manfaat, sarangnya tidak mematahkan ratingnya. Ini mengisyaratkan watak islami yang dimanapun kapanpun akan mencerminkan kerukunan, kemaslahatan, dan mewujudkan asah asih asuh dengan masyarakat,” tuturnya.
“Cintai Indonesia karena kita tinggal di tanah Indonesia, minum dengan air Indonesia. Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah berkat rahmat Allah SWT. dan perjuangan para syuhada serta para pahlawan pendahulu Indonesia. Maka patuhlah dengan Indonesia, aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI,” tutupnya. (humas/rh).