Perwakilan Kedubes Amerika Serikat Kunjungi UINSI Samarinda

SAMARINDA, UINSI NEWS,- UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menerima kunjungan dari perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam rangka menjalin hubungan bilateral, khususnya dibidang pendidikan, Rabu (25/5).

Kunjungan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diwakili oleh Marry K. Trechock yang menjabat sebagai Assistant Cultural Attache of US Embassy (Atase Asisten Budaya Kedutaan Besar Amerika Serikat) dan didampingi oleh Delia Vitananda serta Muhammad Iqbal selaku perwakilan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia ini diterima langsung oleh Rektor UINSI, Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd.

Rektor UINSI kemudian mendampingi Marry untuk melakukan presentasi singkat tentang program-program pendidikan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Auditorium 22 Dzulhijjah UINSI Samarinda.

Pada kesempatan tersebut, Marry menjelaskan tentang program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dan Education USA dihadapan mahasiswa UINSI Samarinda yang mayoritas merupakan mahasiswa Kelas Khusus Internasional (KKI) FTIK UINSI.

YSEALI adalah program pertukaran pelajar pemerintah Amerika Serikat yang diluncurkan oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2013. Program ini bertujuan untuk membentuk kepemimpinan dan menjaring pemimpin-pemimpin muda dari negara ASEAN, termasuk Indonesia.

YSEALI membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi di Indonesia berusia dalam rentang 18 hingga 35 tahun untuk ikut bergabung membahas isu-isu seperti pendidikan, civic engagement, sustainable development, dan pertumbuhan ekonomi yang terbagi kedalam beberapa program, yaitu YSEALI Academic Fellowship Program, YSEALI Professional Fellowship Program, YSEALI Regional Workshop, dan lainnya.

Membahas lebih jauh tentang YSEALI, ada 2 program yang menarik minat mahasiswa, yaitu YSEALI Academic Fellowship Program dan YSEALI Professional Fellowship Program.

YSEALI Academic Fellowship Program khusus membahas tentang civic engagement, lingkungan, dan penguatan ekonomi. Program ini dilaksanakan secara hybrid, 36 jam virtual academic residency dan para peserta selama 2 sampai 3 minggu akan melakukan kunjungan langsung ke Institusi atau Universitas yang ada di Amerika Serikat dan dipilih langsung oleh peserta YSEALI Academic Fellowship Program ini. YSEALI Academic Fellowship Program dapat diikuti oleh peserta yang berusia antara 18 hingga 25 tahun.

YSEALI Professional Fellowship Program membuka pendaftaran bagi peserta yang berusia antara 25 sampai 35 tahun. Para peserta program ini akan ditempatkan di beberapa sektor kantor negeri maupun swasta di Amerika Serikat. Para peserta pada program ini akan membahas tentang civic engagement, sosial dan politik, lingkungan, dan penguatan ekonomi. Mirip dengan YSEALI Academic Fellowship Program, YSEALI Professional Fellowship Program juga dilakukan secara hybrid dengan 4 minggu kunjungan secara langsung ke beberapa tempat di Amerika Serikat.

Selain membahas tentang YSEALI, Marry juga mengenalkan Education USA.

Education USA adalah jaringan pusat konsultasi siswa internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di lebih dari 175 negara. Education USA berkomitmen untuk membantu mahasiswa internasional menemukan institusi pendidikan tinggi USA yang cocok berdasarkan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan mahasiswa tersebut.

Lebih lanjut, Marry juga jelaskan bahwa Kedutaan Amerika Serikat melalui Education USA akan membuat atau membangun sebuah pusat pendidikan di Kalimantan Timur yang berfungsi untuk membantu mahasiswa di Kaltim, khususnya mahasiswa UINSI yang berencana mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat, berkuliah keluar negeri atau sebagai education advisor.

Untuk info lebih lanjut terkait YSEALI dan Education USA, mahasiswa bisa melihat informasi pada laman instagram @yseali_official dan @educationusaindonesia

(Humas, ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»