Arak-arakan tersebut tidak dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Muharram, melainkan 10 Muharram 1444 H, namun hal tersebut tidak menurunkan semangat serta antusias masyakarat desa setempat yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, terlebih lagi kegiatan yang diistilahkan juga sebagai Grebek Suro itu sudah tidak pernah dilaksanakan selama dua tahun lamanya akibat adanya pandemi covid-19.
Sebelum agenda tersebut dilaksanakan, Mahasiswa KKN Desa Lariaman bergotong-royong merangkai dan membangun tumpeng hasil bumi yang bertempat di rumah Kepala Desa Sugeng Riyadi.
8 mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan Desa Bukit Pariaman tersebut diantaranya ialah Muhammad Arsad, Mochamad Saiful Umar, Muhammad Faridillah Syah, Tya Mustika, Sinta Sari, Sindu Nur Khomariani, Salsabillah Putri Alda Hasim, dan Nuhin.
Rute perjalanan arakan tumpeng, berawal dari rumah salah satu warga desa yang dijadikan untuk merangkai tumpeng hingga berakhir di depan balai desa.
Arakan tumpeng tidak hanya diiringi oleh warga dan mahasiswa KKN. Namun anak-anak pengajian Dusun Suka Sari juga turut hadir memeriahkan acara ini dengan lantunan-lantunan syair salawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.
Kepala Desa Bukit Pariaman dan warga setempat berharap kegiatan tersebut bisa menjadi agenda kegiatan rutin setiap tahunnya dan tumpeng yang dibuat merupakan gambaran dari bentuk rasa syukur masyakarat terhadap Tuhan yang Maha Esa. (humas/kkn/rh).
Share:
