SAMARINDA, UINSI NEWS,- Lembaga Pendamping Proses Produk Halal UINSI yang merupakan bagian dari Pusat Kajian Halal (PUKAHA) UINSI Samarinda selenggarakan webinar melalui zoom meeting dengan tema “Penguatan dan Aktivasi Pendampingan Proses Produk Halal” dalam rangka meningkatkan aktivasi seluruh pendamping PPH UINSI Samarinda, Kamis (8/9) lalu.
Pusat Kajian Halal yang dikelola oleh Fakultas Syariah sejak tahun 2018 ini telah memantapkan langkah untuk mensukseskan program sertifikasi halal secara self-declare dengan mendirikan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) UINSI Samarinda pada tahun 2022. Lembaga Pendamping PPH ini pun telah terdaftar resmi di Badan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia sejak Januari 2022.
“Kita sangat mendukung penerapan sertifikasi halal untuk semua produk yang beredar di Indonesia, hal ini merupakan bentuk partisipasi kita sebagai akademisi perguruan tinggi Islam dalam mewujudkan penjaminan produk yang dikonsumsi dan digunakan oleh konsumen Muslim adalah halal, hal ini pula kita harapkan dapat menjadi bagian dari kegiatan yang dapat mengembangkan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat,” jelas Maisyarah Rahmi HS, LC., M.A,. Ph.D yang merupakan pengelola Pusat Kajian Halal, trainer Lembaga Pendamping PPH UINSI Samarinda, serta trainer Nasional Pendamping PPH yang tergabung dalam komunitas trainer BPJPH.
Senada dengan Maisyarah, Devi Kasumawati, M.H., Ketua Lembaga Pendamping PPH UINSI Samarinda dan Kepala Pusat Kajian Halal (PUKAHA) UINSI Samarinda jelaskan bahwa PUKAHA secara maksimal mendukung program sertifikasi halal gratis oleh BPJPH dan penerapan UU Jaminan produk halal di Indonesia dengan giat melakukan pendampingan kepada pelaku usaha khususnya UMK untuk mengajukan produknya.
“Alhamdulillah pada tahun 2022, lembaga pendamping PPH UINSI Samarinda telah memiliki 88 orang pendamping halal yang tersebar dibeberapa provinsi di seluruh Indonesia, kita merasa bangga karena lembaga kita dapat merekrut pendamping PPH secara nasional, dan antusias pendamping halal UINSI Samarinda mampu membawa UINSI Samarinda menduduki posisi 10 besar lembaga pendamping PPH yang terbanyak mendaftar program sertifikasi halal gratis pada tahap 1 tahun 2022,” jelasnya.
Pada sesi Webinar tersebut, Maisyarah Rahmi HS, Lc., M.A.Ph.D, menyampaikan bahwa pendamping PPH adalah sebuah profesi yang mulia dan bernilai ibadah jika dijalankan dengan penuh amanah.
“Profesi sebagai pendamping PPH ini adalah profesi yang mulia. Karena kita harus menjalankan profesi ini dengan penuh amanah, jujur, berani mengungkap kebenaran, bekerja profesional dan mengutamakan niat ibadah agar mendapatkan ganjaran pahala kebaikan disisi Allah SWT,” jelasnya.
Selain itu, Maisyarah juga menyampaikan motivasi kepada seluruh Pendamping PPH UINSI Samarinda untuk terus semangat mendampingi para pelaku UMK agar mereka dapat mengajukan produknya mengikuti program sertifikasi halal gratis.
Tidak hanya memotivasi, webinar yang berlangsung hingga Kamis sore itu juga menjadi wadah berbagi strategi dan evaluasi dalam proses pendampingan dengan menghadirkan 2 orang pendamping PPH, yaitu Harjunis. L.Sabri dan Ibu Seniwati.
Harjunis. L.Sabri, yang merupakan 6 besar Pendamping PPH terbanyak mendaftarkan pelaku usaha pada program sertifikasi halal gratis tahap 1 tahun 2022, berbagi tips strategi mendampingi pelaku UMK, “Diantara hal yang paling penting adalah mengenali profesi, memperkuat komunikasi, mendampingi dengan etika dan tata Krama yang baik sehingga memberikan kenyamanan kepada pelaku usaha didampingi oleh kita,” jelasnya.
Selain tips meraih dampingan yang banyak, suka duka menjadi pendamping juga dibagikan oleh Seniwati yang akrab disapa Ibu Ines.
Ibu Ines salah satu pendamping PPH UINSI Samarinda dengan angka pendaftaran produk dampingan UMK yang cukup banyak. Siang malam membantu, membimbing, mengarahkan para pelaku UMK agar dapat masuk mendapatkan layanan Sertifikasi halal gratis. “Apapun suka duka yang dijalani, tetap semangat, karena semangatlah yang menghantarkan kepada kesuksesan menjadi pendamping PPH,” ungkapnya.
Antusias peserta yang terdiri dari pendamping halal dari lembaga pendamping PPH UINSI Samarinda dibuktikan dengan berjalannya kegiatan ini dengan penuh aktif dan diskusi yang menghangatkan suasana. Walaupun kegiatan ini dilaksanakan secara daring, namun tidak mengurangi semangat para pendamping untuk berpartisipasi hadir dalam rapat zoom tersebut.
Beberapa hal terkait kendala dan permasalahan yang dihadapi pendamping dan disampaikan melalui sesi webinar ini menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan dan optimalisasi kinerja pendamping untuk tahap pendampingan selanjutnya.
“Provinsi Kalimantan Timur memiliki sangat banyak UMKM dan UMK, namun berdasarkan data pada program sertifikasi halal gratis, pelaku UMK yang lolos dalam program tersebut masih kurang. Oleh karena itu, kita semua sebagai pendamping halal di Kalimantan Timur harus lebih aktif dan Semangat untuk membimbing, membantu dan mendampingi pelaku UMK khususnya yang ada di Kalimantan Timur,” tutup Devi Kasumawati, M.H. (Humas, PUKAHA, ns)