SAMARINDA, UINSI NEWS,- LPTK FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda kembali selenggarakan refreshment dosen PPG tahun 2022 di Hotel Ibis Samarinda pada Minggu (2/10) pagi lalu.
Refreshment dosen PPG yang dibuka oleh Dekan FTKI dan Wakil Dekan 1 FTIK ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh LPTK FTIK UINSI Samarinda sebelum dimulainya program PPG untuk menyamakan persepsi para dosen PPG terkait mekanisme pembelajaran PPG tersebut.
Untuk menjamin tercapainya persamaan persepsi tersebut pada PPG Daljab Batch III Tahun 2022, LPTK FTIK UINSI Samarinda menghadirkan secara daring 2 narasumber sekaligus, yaitu staf Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah serta Sekretaris Panitia Nasional PPG Kementerian Agama RI.
Staf Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Achmad Zukhruf Alfaruqi, S.Pd. jelaskan tentang pola pelaksanaan PPG 2022 yang dimulai dari proses seleksi akademik dan administrasi, penetapan calon mahasiswa PPG daljab, registrasi online, hingga terwujudnya guru profesional yang bersertifikat.
Achmad juga jelaskan secara rinci tentang beban belajar PPG Daljab dengan total 36 sks juga distribusi waktu yang diperlukan dalam proses pendalaman materi serta perangkat pembelajaran dan PTK.
Tidak hanya membahas tentang aplikasi LMS SPACE PPG Daljab, refreshment ini juga menjelaskan tentang alasan dan tujuan dari program PPG dengan menampilkan data yang signifikan.
Data-data tersebut dijabarkan oleh Dr.Mustofa Fahmi, M.Ed., Sekretaris Panitia Nasional PPG Kementerian Agama RI, dalam materinya yang berjudul “Pendidikan Profesi Guru (Tantangan dan Harapan)”.
Dalam penjelasannya, Mustofa Fahmi sebut setidaknya ada 4 kondisi yang perlu menjadi perhatian LPTK untuk mewujudkan guru yang berkualitas, yaitu kualitas dan mutu perguruan yang sangat bervariasi, fresh graduate Sarjana Pendidikan tidak otomatis atau langsung mengikuti PPG, mahasiswa fakultas keguruan kurang minat dan bakat menjadi guru, serta kapasitas perguruan tinggi yang perlu diperkuat untuk mampu menghasilkan guru berkualitas.
Kondisi tersebut menjadi beberapa alasan adanya Program PPG untuk mewujudkan guru profesional. Namun, kompetensi guru profesional, mekanisme, dan proses PPG dalam jabatan ini sendiri belum sepenuhnya dipahami oleh para guru, para Sarjana Pendidikan, dan para mahasiswa fakultas keguruan.
Pada kesempatan tersebut, Mustofa Fahmi berharap melalui program PPG akan tercipta “Guru Masa Depan”, guru yang menginspirasi dan mencerdaskan peserta didik.
“Untuk berhasil menjadi Guru Masa Depan tentu perlu juga disiapkan melalui suatu sistem pendidikan di LPTK yang modern dan bermutu dengan menggunakan kurikulum yang adaptif terhadap tuntutan masa depan. Hal ini juga perlu diterapkan dengan prinsip pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, diharapkan Program Pendidikan Profesi bagi Guru PAI dan Madrasah Dalam Jabatan Batch III Tahun 2022 yang berlangsung mulai tanggal 3 Oktober sampai dengan 29 Januari 2023 mendatang akan mampu mewujudkan “Guru Masa Depan” dimaksud. (Humas/ns)