UINSI Samarinda mendirikan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Samarinda. Didirikannya PSLD ini untuk mewujudkan kesetaraan pendidikan dan memberikan pelayanan disabilitas yang mendukung pembelajaran di UINSI Samarinda.
Pertemuan ini diawali dengan sambutan hangat oleh Ziadatul Hikmah, S.Pd., S.Psi., M.Sc, selaku Kepala Bidang Layanan PLD Universitas Brawijaya. Turut hadir pula Tommy Hari Firmanda, S.Psi., M.Psi, M.Ed. Kepala Bidang Konselor PLD UB dan Tim Layanan PLD UB Debri Haryndia Putri St, S.Ds., Sinta Swastikawara, S.I.Kom., S.I.Kom, Serta Rachmawati Ayu Kuswoyo, S.Pd.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang komprehensif terhadap layanan disabilitas di Perguruan Tinggi. Banyak informasi yang diperoleh dari PLD Universitas Brawijaya, terutama terkait layanan yang diberikan oleh Kampus terhadap difabel, baik mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Berbagai pertanyaan diajukan oleh Indriana Rahmawati selaku Kepala PSLD UINSi Samarinda kepada Tim PLD UB terkait Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD). Program ini adalah seleksi khusus penerimaan masuk mahasiswa Universitas Brawijaya bagi individu dengan disabilitas.
“Proses seleksi di UB terbilang cukup lama dibandingkan seleksi reguler mahasiswa baru. Hal ini dikarenakan calon mahasiswa perlu melalui beberapa tahap antara lain: administrasi, psikotes, simulasi kelas, dan tes wawancara dengan Dekan serta Koordinator Program Studi.”
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke fakultas-fakultas UB yang memberikan fasilitas dan insfrastrurktur yang accessible untuk penyandang difabel.
“Membangun PLD tidak semudah membalikan telapak tangan. Banyak tantangan yang dilalui demi terwujudnya kesetaraan pendidikan di kampus, terutama layanan dan pemahaman terhadap disabilitas dari semua pihak yang ada di kampus.”
Kegiatan ini diakhiri dengan rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PSLD UINSI Samarinda dan PLD Universitas Brawijaya.
“Harapannya dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan di UINSI Samarinda akan semakin memahami dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap penyandang disabilitas (disability awareness), terutama dukungan dari aspek sarana prasarana”. Ujar Kapus PSLD UINSI. (humas/lppm/rh).