Skip to content

Webinar Peluang dan Strategi Menuju Kampus Inklusi oleh BKI & PSLD UINSI Samarinda

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Program Studi Bimbingan Konseling Islam bersama dengan Pusat Studi Layanan Disabilitas selenggarakan Webinar dalam Hari Disabilitas Internasional dengan mengangkat tema “Peluang dan Strategi Menuju Kampus Inklusi”. Selasa (6/12/2022).

Webinar ini menghadirkan narasumber dari Tim Ahli Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ibu Andayani, SIP., MSW.

Turut hadir, Kepala Pusat Studi Layanan Disabilitas UINSI Samarinda Ibu Indriana Rahmawati, S.Psi., M.Pd. dan Ketua Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Ibu Di Ajeng Laily H., S.Kom.I., M.Si.

Webinar dibuka oleh Wakil Rektor I UINSI Samarinda Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag.

“Selamat Hari Disabilitas Internasional, semoha dengan penyelenggaraan webinar ini UINSI Samarinda semakin bergerak dan terus berupaya untuk lebih memberikan perhatian terhadap disabilitas.”

Prof. Nasir menuturkan bahwa warga Kampus dan masyarakat masih perlu pengenalan lebih dalam terhadap penyandang disabilitas agar pelayanan dapat diberikan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan mereka.

“Secara umum, masih ditemui adanya pandangan kurang tepat dengan penyandang disabilitas, masyarakat masih belum sepenuhya memahami kondisi disabilitas, sehingga dengan webinar ini dapat berfungsi sebagai wadah dan jalan agar bagaimana kampus dapat menjadi kampus dengan konsep inklusi, memenuhi sarana dan prasarana mereka, dan kebutuhan-kebutuhan mereka terutama dalam pengajaran di Kampus.”

Ibu Andayani, SIP, MSW. dalam kesempatan itu menyampaikan materi mengenai bagaimana membangun awareness dan menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat tentang disabilitas dan melalui kegiatan ini dapat membangun kesadaran untuk memberikan perhatian dan dukungan serta memperoleh aksesibilitas dalam pemenuhan hak-hak inklusif mereka.

“Pendidikan inklusif adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan di Pendidikan Tinggi, di sisi lain juga kita harus menerima penyandang difabel untuk bersanding dengan masyarakat umum.”

“Hal-hal mendasar yang perlu dilakukan oleh UINSI Samarinda jika akan mengembangkan PSLD maka perlu melakukan pendataan terkait mahasiswa yang tergolong difable. Lalu setelah memiliki data yang akurat, PSLD harus melakukan Need Assesment pembelajaran dari difabel, agar mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan difabel yang ada di UINSI Samarinda. Langkah selanjutnya adalah membangun gerakan dengan menerima relawan untuk membantu terlaksananya layanan difabel. Relawan ini nantinya akan melakukan Service Day-to-Day.”(humas/rh).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»