IKN, UINSI NEWS,- Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menyertai Menteri Agama RI hadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) Masjid Negara di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/01/2024) pagi.
Selain Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas, Groundbreaking yang dilakukan langsung oleh Presiden RI ini juga dihadiri sejumlah Pejabat terkait seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistiyanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil.
Masjid yang diperkirakan dapat menampung 61 ribu jamaah ini akan dibangun dengan interior yang indah, Masjid Negara akan dikelilingi sejumlah embung-embung dan direncanakan rampung pada akhir 2024.
Kawasan tempat dibangunnya Masjid Negara pun juga akan disusul dengan pembangunan gereja katedral, wihara, pura, dan klenteng.
Hal ini akan merepresentasikan kemajemukan Indonesia dan menjadi simbol untuk memperkuat toleransi dan moderasi beragama di Ibu Kota Nusantara.
Menag menuturkan, pembangunan Masjid Negara ini menjadi sebuah simbol bahwa pembangunan di IKN tetap memperhatikan kekuatan spiritual dalam menyertai gerak-langkah lahiriahnya.
“Secara filosofi, bangunan yang akan dibangun ini merujuk nilai-nilai dari Al-Quran yaitu harus menjaga keseimbangan Habluminallah dan Habluminannas,” jelas Menteri Agama.
“Saya yakin, pembangunan Masjid Negara di Ibukota Negara ini dapat menjadi contoh untuk pembangunan di Indonesia lainnya bahwa pembangunan suatu negara perlu dilandasi dengan keagamaan dan Ketuhanan yang Maha Esa,” lanjutnya.
Senada dengan Menteri Agama, Prof. Zurqoni sepakat bahwa landasan bernegara masyarakat Indonesia perlu merujuk kepada Pancasila. Dalam hal ini, sila pertama menjadi kunci pemersatu kemajemukan dan mewujudkan toleransi yang damai. (Humas/ns)