Skip to content

328 Paper Terpilih untuk Dibahas dalam AICIS 2024, Salah Satunya Dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) tahun ini merupakan perhelatan ke-23 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000.

Mengusung tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues’, AICIS Ke-23 akan dilangsungkan di UIN Walisongo Semarang pada tanggal 1-4 Februari 2024.

Dilansir dari kemenag.go.id., Dirjen Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani, menyatakan bahwa tema AICIS 2024 diangkat sebagai respon terhadap adanya krisis kemanusiaan global yang belakangan terjadi di beberapa belahan dunia.

“Tema AICIS kali ini sangat menarik karena mengangkat tema tentang meredefinisi peran agama dalam krisis kemanusiaan global. Pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian para akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik,” jelas M Ali Ramdhani di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi mengapresiasi banyaknya paper yang di-submit kepada panitia untuk mengikuti event tahunan Kemenag ini.

“Meski dilaksanakan di awal tahun, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respon yang luar biasa dari publik. Sebanyak 1.957 paper yang masuk ke panitia berasal dari 11 (sebelas) negara Afghanistan, Armenia, Egypt, Indonesia, Iraq, Malaysia, Morocco, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka. Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS,” jelasnya.

Ketua Sterring Commite AICIS 2024, M. Mukhsin Jamil yang juga Wakil Rektor 1 UIN Walisongo menjelaskan, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap ribuan paper yang masuk. Seleksi dilakukan dengan ketat untuk memastikan kualitas dan kelayakannya dibahas dalam even internasional.

Diantara karya ilmiah berkualitas tersebut, hanya 328 judul paper terpilih untuk dibahas dalam sesi panel AICIS Ke-23.

Dr. Lilik Andar Yuni, S.H.I., M.SI., Ketua Program Studi Hukum Keluarga Pascasarjana UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda dengan judul paper “Protection of Women’s Rights After Divorce in The Religious Courts of East Kalimantan: Between Idealism and Reality” berhasil terpilih sebagai salah satu judul paper yang akan dibahas pada sesi invited panel AICIS Ke-23 tersebut.

Dr. Lilik jelaskan bahwa tema tentang perempuan selalu menarik untuk dikaji, apalagi terkait perlindungan hak perempuan. Salah satu isu terkait hak perempuan yang sering terjadi adalah hak perempuan pasca cerai yang seringkali tidak terpenuhi.

Melalui paper ini, Dr. Lilik mengkaji pengambilan keputusaan oleh hakim dalam menggunakan hak ex officio untuk menentukan nafkah ‘iddah dan mut’ah sebagai konsekuensi cerai.

Untuk memutuskan hal tersebut, Dr. Lilik berharap para hakim bisa memiliki sensitivitas serta keberpihakan pada perempuan, sehingga dalam memproduksi putusan akan lebih bernilai keadilan dan memberikan manfaat bagi perempuan.

Melalui AICIS, Dr. Lilik juga berharap isu ini bisa semakin terangkat dan kajiannya ini dapat menjadi rekomendasi bagi para peneliti berikutnya yang akan meneliti tema yang sama namun dengan jangkauan yang lebih luas lagi. Kajian ini juga diharapkan menjadi salah satu referensi bagi para hakim dalam mengambil keputusan nafkah ‘iddah dan mut’ah bagi perempuan.

“Alhamdulillah.. dengan terpilihnya paper saya di AICIS ini semoga saya bisa lebih mengembangkan keilmuan, lebih mengasah kemampuan dalam menulis serta memperluas jaringan dalam hal kelimuan dan karya tulis,” ucapnya.

“Semoga selanjutnya saya bisa menghasilkan kajian-kajian berkualitas yang dapat menjawab permasalahan di masyarakat, dan harapannya bisa sampai diterbitkan di scopus,” tutupnya. (Humas/ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»