Pembukaan AICIS Ke-23 ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag. (Wakil Rektor Bidang APK), Prof. Dr. H. M. Tahir, M.M. (Wakil Rektor Bidang KAK), Prof. Dr. Bambang Iswanto, M.H. (Ketua LP2M), Dr. Nur Kholik Afandi, M.Pd. (Ketua LPM), Agus Prajitno,S.Si.T.,M.Eng. (Ketua Tim Kerja Humas dan Protokoker) serta Prof. Alfitri, M.Ag., LL.M., Ph.D. (Dekan Fakultas Syariah) dan Dr. Lilik Andar Yuni, S.H.I., M.Si. (Ketua Program Studi Hukum Keluarga Pascasarjana).
Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) dengan mengusung tema “Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues” dilansir pada Direktorat Jendral Pendidikan Agama Islam (Dirjen Pendis) Ketua Steering Committee (SC) AICIS, Prof Mukhsin Jamil menyatakan di forum AICIS tahun salah satu agenda panel akan membahas dan merumuskan solusi atas konflik di Gaza dari berbagai perspektif.
Pada kesempatan yang sama pula Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Rhamdani menyampaikan harapan agar AICIS bisa menciptakan, menumbuhkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan. Hal tersebut diungkapkannya pada seremoni pembukaan AICIS ke-23 di UIN Walisongo, Semarang
“AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global,” ujarnya dalam sambutan acara pembukaan AICIS pada (1/2/2024) malam.
dilansir pada laman kemenag.go.id. Fenomena Konflik antar negara yang sedang terjadi saat ini menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia,” ujar Dhani.
“Dalam konteks inilah, AICIS 2024 yang mengusung tema: Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues menjadi sangat strategis dilaksanakan untuk merespons krisis kemanusiaan global. Didukung dengan kenyataan bahwa AICIS merupakan konferensi keislaman terbesar di Indonesia, bahkan di wilayah Asia Tenggara.”
Dalam kesempatan ini pula Wakil Menteri Agama RI Saiful Ramat Dasuki dalam Sambutanya banyak menyinggung soal krisis global terkait moral, etika, dan kebebasan hak-hak kemanusiaan juga beragama yang menjadikan solusi untuk menciptakan suasana dunia yang damai
Dalam krisis sosial yang menyebabkan peraelisihan agama bisa menjadi cinta dan toleransi perdamaian dalam mengadvokasi permasalahan permasalahan krisis kemanusiaan. Dalam rangka menumbuhkan sebuah konsep positif peradaban dunia.
Indonesia adalah rumah dan dari sumber dari segala perdamaian salah satunya adalah melalui agama. mengejar konsep keadilan moral dan etika jadi pilar utama berkelanjutan menjadikan pondasi bagi masyarakat yang beragama kemajuan karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak yang sama dalam memperolehnya.
Islam telah final dengan mengintegrasikan konsep maqashid as syariah yang menjamin kebebasan beragama dan kebebasan hak manusia menjadi nilai yang menumbuhkan keadilan perdamaian dan kehormatan atas hak-hak dasarnya.
Agama datang ke Indonesia semuanya adalah agama yang berakultirasi dengan budaya dimana penyebarannya tanpa ada rasa ketakutan, melalui sebuah proses dialog, adabtasi yang tidak menyebabkan perpecahan. (Humas/Kemenag/LI/ns)