Mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Perencana dalam Perencanaan dan Penganggaran pada satker PTKIN”, kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama empat hari mulai 25 Juni sampai 28 Juni 2024.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Zamroni didampingi oleh Ketua dan staf Tim Kerja Perencanaan UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag RI, Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, melalui Zoom meeting, Selasa (25/7/204) malam.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi menekankan pentingnya perbaikan dalam pengelolaan fiskal dan keuangan negara oleh Kemenag, baik di pusat maupun daerah, serta PTKIN.
Ia menegaskan bahwa sistem perencanaan dan penganggaran harus didesain ulang untuk memperkuat anggaran berbasis kinerja, guna mewujudkan prinsip “money follow program”. Ini diharapkan dapat mengurangi tumpang tindih dalam setiap kegiatan unit atau satker.
“Kita tahu bersama bahwa PTKIN sudah maju, berbeda dengan 10 tahun lalu. Diharapkan dari rembuk nasional ini membawa perubahan dalam layanan pendidikan tinggi dengan diawali perencanaan penyusunan yang tepat sasaran dan tepat jumlah dalam merancang program dan anggaran PTKIN,” ungkap Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi.
Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Aderus Lc. MA, menuturkan bahwa PTKIN masih menghadapi banyak blokir anggaran. Oleh karena itu, rembuk ini menjadi ajang berbagi pengalaman dengan narasumber, sehingga pada tahun anggaran 2025 blokir-blokir tersebut dapat diminimalisir.
Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar yang juga Ketua Panitia Rembuk Nasional Forum Perencanaan PTKIN, Dr. Suleman, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wahana pertemuan sekaligus wadah silaturahmi untuk membahas peningkatan kapasitas perencana pada masing-masing satker PTKIN.
Menurutnya, para perencana harus mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan di tengah dinamika global dan perubahan kebijakan serta tuntutan stakeholder.
Ketua Forum Perencana PTKIN, Suhemi, mengungkapkan bahwa rembuk nasional ini adalah program dari Ditjen Pendis yang dikoordinir oleh pihaknya.
“Mudah-mudahan upaya yang dilakukan ini benar-benar bisa meningkatkan mutu PTKIN dan kita berharap ending dari aktivitas sekarang ini bisa meminimalisir blokir anggaran pada tahun 2025,” harap Suhemi. (HUMAS/UIN ALAUDDIN MAKASSAR/ns)