SAMARINDA, UINSI NEWS,- Mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda tengah gencar melakukan studi lapangan.
Kali ini, fokus mereka tertuju pada implementasi pendidikan multikultur dalam kurikulum merdeka di berbagai sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Multikultur yang diampu oleh Dr. Akhmad Muadin, M.Pd.
Dengan semangat ingin melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam praktik, mahasiswa MPI terjun ke lapangan untuk mengamati berbagai model pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan dalam kurikulum merdeka. Mereka mengunjungi sekolah-sekolah dengan latar belakang siswa yang beragam, baik dari segi agama, suku, maupun budaya.
“Studi lapangan ini sangat penting bagi kami,” ujar Cholish, salah satu peserta studi lapangan.
“Dengan melihat langsung, kami bisa memahami lebih dalam bagaimana kurikulum merdeka mengakomodasi keberagaman siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif,” lanjutnya.
Muadin menuturkan ada beberapa target yang dicari mahasiswa dalam kegiatan telusur lapangan ini, pertama; Mahasiswa mencari tahu bagaimana guru-guru di sekolah tersebut merancang pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan serta minat siswa yang beragam, mereka juga ingin melihat bagaimana kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa dan konteks sekolah masing-masing.
Kedua, Mahasiswa tertarik untuk mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, serta solusi kreatif yang mereka temukan dan yang paling penting, mahasiswa ingin melihat bagaimana implementasi kurikulum merdeka berdampak pada perkembangan siswa, baik dari segi akademik maupun sosial-emosional.
Setelah melakukan kegiatan telusur lapangan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep pendidikan multikultur secara lebih mendalam, memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks keberagaman, menemukan inspirasi untuk mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan menjadi calon pendidik yang siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.
“Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari studi lapangan, diharapkan mahasiswa MPI dapat berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif di Indonesia,” pungkasnya. (HUMAS/FTIK)