GORONTALO, UINSI NEWS,– Dr. H. Shafa, M.Pd., Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, dipercaya menjadi penguji eksternal dalam ujian promosi doktor Program Studi Linguistik Terapan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Sabtu (14/12/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Dr. H. Shafa untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan bahasa dan komunikasi.
Promovendus pada ujian promosi doktor kali ini adalah Enni Akhmad, seorang akademisi yang sedang menempuh jenjang tertinggi dalam dunia pendidikan di bidang linguistik terapan. Disertasi yang diujikan berjudul “The Integration of Intercultural Communicative Competence Components in Teaching English Speaking Courses at Islamic Higher Education”. Disertasi ini mengangkat topik yang sangat relevan dengan perkembangan pendidikan bahasa Inggris di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan tinggi Islam.
Dalam disertasinya, Enni Akhmad mengusulkan integrasi komponen-komponen kompetensi komunikasi antarbudaya (intercultural communicative competence/ICC) dalam pengajaran bahasa Inggris, khususnya pada mata kuliah berbicara (speaking) di perguruan tinggi Islam. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi bagaimana pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam dapat lebih efektif dengan memasukkan elemen-elemen ICC, yang melibatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, serta penerapan prinsip komunikasi yang efektif antarbudaya. Dalam konteks globalisasi yang semakin meningkat, kompetensi ini sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan komunikasi lintas budaya di dunia kerja dan masyarakat internasional.
Menurut Enni Akhmad, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam perlu mencakup bukan hanya aspek bahasa, tetapi juga pemahaman tentang budaya-budaya yang berbicara bahasa Inggris. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar bagaimana berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tetapi juga memahami konteks budaya di balik bahasa tersebut.
Adapun Dewan Penguji pada Ujian Promosi Doktor Enni Akhmad antaranya Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., (Rektor UNG/Ketua), Prof. Dr. Ir. Mahludin H/ Baruwadi, M.P. (Direktur Pasca/Sekretaris), Dr. Sartin T. Miolo, M.Hum. (Kaprodi S3/ Anggota), Prof. Dr. Nonny Basalama, MA., Ph.D. (Promotor/ Anggota), Prof. Dr. Moon Hidayati Otoluwa, M.Hum. (Co-Promotor 1/ Anggota), Dr. Rahman Taufoqrianto Dako, S.S., M.Hum. (Co-Promotor II/ Anggota), Prof. Karmila Machmud, S.Pd., M.A., Ph.D. (Penguji Internal I/Anggota), Moh. Syahrun Ibrahim, S.Pd., M.Ed., Ph.D. (Penguji Interna II/ Anggota), Dr. Shafa, S.Pd.I., M.Pd. (Penguji Eksternal).
Sebagai penguji eksternal dalam ujian promosi doktor ini, Dr. H. Shafa membawa pengalaman sebagai praktisi dan keahlian keilmuan luas dalam bidang pendidikan dan pengajaran bahasa. Dalam penilaiannya terhadap disertasi Enni Akhmad, beliau memberikan apresiasi terhadap fokus yang diambil oleh promovendus, yang menurutnya sangat relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan bahasa Indonesia yang semakin menuntut kemampuan komunikasi lintas budaya.
“Pendidikan bahasa Inggris di Indonesia, khususnya di perguruan tinggi Islam, harus mampu mengakomodasi tantangan global, yang tidak hanya menekankan pada penguasaan bahasa secara teknis, tetapi juga kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai budaya. Ini adalah kebutuhan mendesak dalam dunia pendidikan kita, terutama dalam menghadapi era globalisasi,” ungkap Dr. Shafa dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Dr. Shafa menyampaikan harapannya agar hasil penelitian ini dapat diterapkan secara lebih luas di institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Ia berharap, pengintegrasian kompetensi komunikasi antarbudaya dalam kurikulum pendidikan bahasa Inggris dapat membantu mahasiswa tidak hanya menguasai bahasa asing, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan rasa saling menghargai antarbudaya.
“Harapan saya, hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam konteks pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan sensitif terhadap keberagaman budaya di Indonesia,” tambahnya.
Dr. H. Shafa menegaskan bahwa integrasi kompetensi komunikasi antarbudaya dalam pengajaran bahasa Inggris juga sejalan dengan visi pendidikan tinggi di Indonesia yang semakin mengarah pada peningkatan kualitas global. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital dan budaya, kemampuan untuk berkomunikasi lintas budaya menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Inggris harus memperhatikan aspek budaya yang berbeda-beda, terutama di Indonesia yang kaya akan keberagaman.
“Sebagai negara yang multikultural, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan pendekatan pendidikan berbasis kompetensi komunikasi antarbudaya. Inilah yang perlu ditekankan dalam kurikulum bahasa Inggris di perguruan tinggi,” tambah Dr. Shafa.
Selain harapan untuk pengembangan kurikulum, Dr. Shafa juga berharap agar kolaborasi antar universitas, terutama di bidang penelitian dan pengembangan kurikulum, semakin ditingkatkan. Sebagai penguji eksternal, ia merasa bahwa kegiatan seperti ujian promosi doktor ini memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara akademisi dari berbagai institusi. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas penelitian di bidang pendidikan dan linguistik terapan di Indonesia.
“Kolaborasi antara universitas di Indonesia sangat penting, tidak hanya untuk peningkatan kualitas akademik, tetapi juga untuk memperkuat jaringan penelitian yang dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan di tanah air,” jelasnya.
Sebagai Wakil Dekan 3 FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Dr. H. Shafa terus berupaya untuk mendorong pengembangan pendidikan yang berbasis pada kompetensi abad ke-21. Dalam kesempatan ini, beliau turut berkontribusi dalam memperkuat kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan penilaian yang objektif dan konstruktif terhadap disertasi promovendus. Dengan penelitian yang diajukan oleh Enni Akhmad, diharapkan akan ada peningkatan kualitas pengajaran bahasa Inggris yang lebih sensitif terhadap keberagaman budaya, serta mampu menjawab tantangan komunikasi lintas budaya dalam dunia yang semakin terhubung ini.
Semoga penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam dan memperkaya wawasan mahasiswa dalam menghadapi globalisasi.