Skip to content

OPINI,- Pagi itu di hari Rabu,  jam sudah menunjukkan pukul 07.30 WITA, udara pagi di kampus ini terasa sejuk sekali, semilir angin sepoi-sepoi berhembus di dedaunan pohon-pohon di kampus 2 UINSI Samarinda yang hijau nan indah ini. Diiringi kicauan burung-burung yang bersahutan seolah siap menyambut bianglala mentari yang mulai nampak berselimut awan tipis di ufuk timur. Dari lapangan FEBI saya melihat ke lantai 3, beberapa mahasiswa saya sudah menunggu di depan kelas. Saya pun perlahan naik ke lantai 3. Ya tentu saja saya tidak bisa seperti para mahasiswa yang naik tangga sambil berlari, hal ini wajar, karna usia saya sudah “Lolita” (lolos lima puluh tahun, hehe…)

Naik tangga seolah menggambarkan perjalanan kehidupan.  Setiap anak tangga melambangkan langkah-langkah kecil yang harus dilalui untuk mencapai sesuatu, dan untuk mencapai tujuan besar, kita perlu melewati setiap tahap atau langkah kecil terlebih dahulu, tidak terburu-buru, dan memerlukan usaha yang terus-menerus.

Setiba di kelas, seperti biasa setelah berdo’a bersama, dilanjutkan tadarrus Al-Qur’an sebentar terlebih dahulu,  berharap rahmat dan keberkahan dan Allah SWT.  Hari itu adalah pertemuan ke-15. Sebelum usai perkuliahan saya pun berpesan kepada mahasiswa agar menggunakan waktu sebaik-baiknya, belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga kesehatan, menjaga sholatnya, karena tidak lama lagi menghadapi UAS (Ujian Akhir Semester).

Sesaat sebelum usai perkuliahan para mahasiswa mengajak untuk berfoto bersama dan saya mengikut saja. Berfoto dengan berbagai fose tentunya, biasanya dengan gaya formal terlebih dahulu, kemudian dengan free style atau gaya bebas. Ya, mahasiswa dan dosen sering kali berfoto bersama, katanya sih sebagai kenang-kenangan. Biasanya, momen ini terjadi di akhir semester atau setelah ujian akhir. Foto bersama ini menjadi simbol hubungan yang baik antara mahasiswa dan dosen serta momen berharga dalam perjalanan akademik mahasiswa. Selain itu,  bisa menjadi kenangan yang indah untuk mahasiswa yang akan melanjutkan ke jenjang berikutnya atau memulai karier mereka. Tidak sedikit diantara mereka yang suka sharing fotonya di Media Sosial, seperti Instagram atau TikTok.

Sebagaimana kalender akademik UINSI Samarinda, perkuliahan semester genap akan dimulai pada tanggal 10 Februari 2025. Artinya sejak berakhirnya UAS di pekan ketiga Desember 2024 adalah masa libur bagi mahasiswa. Tentu saja mahasiswa yang berasal dari luar Samarinda atau perantauan, mereka biasanya pulang ke daerahnya masing-masing, kecuali diantara mereka ada yang bekerja di kota ini, sambil kuliah sambil kerja (disingkat kuker, kuliah kerja). By the way, apa saja sih kegiatan mahasiswa untuk mengisi waktu liburannya? Bagi mahasiswa yang saat ini menggarap skripsinya, tentunya tidak ada istilah libur ya.. Karena skripsi must go on. Prinsipnya “ikan sepat ikan gabus dan daun beluntas,  lebih cepat lebih bagus dan tetap berkualitas”. Nah, buat kalian mahasiswa semester 2, 4, 6, yuk isi momen liburan kalian dengan kegiatan positif dan produktif seperti dibawah ini agar hidup kita menjadi manfaat dan berkah dengan cara berikut:

Memanfaatkan waktu liburan untuk meningkatkan ibadah
Dengan tidak adanya rutinitas kuliah yang padat, kalian dapat memanfaatkan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa kegiatan ibadah yang bisa dilakukan selama liburan seperti :

  1. Meningkatkan shalat sunnah
    Liburan adalah waktu yang ideal untuk memperbanyak shalat sunnah, seperti shalat dhuha, tahajud, dan shalat rawatib. Waktu yang lebih longgar memungkinkan kita untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Membaca dan merenungkan Al-Qur’an
    Membaca Al-Qur’an dan merenungkan maknanya merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keimanan. Selama liburan, kalian dapat meluangkan waktu untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mendalami tafsirnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
    “Bacalah Al-Qur’an dengan tartil (pelan dan benar) agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Muzzammil:4).

Memanfaatkan media sosial (medsos) untuk belajar ilmu agama dan kegiatan yang bermanfaat.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan medsos agar bijak dan efektif :

  1. Mengikuti akun yang kredibel
    Pilih akun-akun yang terpercaya, seperti lembaga pendidikan agama, ulama, atau ormas Islam yang fokus pada kajian keislaman.
  2. Menonton video ceramah dan kajian online
    Banyak para ulama/ustadz/muballigh yang melakukan siaran langsung atau mengunggah video kajian agama di platform seperti YouTube, Instagram, dan Facebook. Kita bisa belajar tentang berbagai topik kajian  keislaman.
  3. Bergabung dengan grup atau komunitas online
    Cari grup diskusi atau komunitas online yang membahas topik agama, seperti grup WhatsApp atau forum di Facebook. Di sini, kita bisa saling berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengetahuan tentang agama. Pastikan untuk memilih grup yang moderat dan sesuai dengan ajaran yang benar. Bukan dari komunitas ekstrim yang cenderung memecah belah NKRI.
  4. Membaca artikel atau buku digital
    Banyak blog, website, atau aplikasi yang menyediakan artikel atau buku digital tentang agama. Manfaatkan media sosial untuk menemukan rekomendasi bacaan yang dapat meningkatkan pemahaman agama. Banyak platform juga menawarkan e-book atau jurnal ilmiah yang dapat diakses secara gratis.

Mengembangkan Hobi
Mungkin selama masa perkuliahan, kalian tidak sempat untuk mengembangkan hobi yang dimiliki karena segala kesibukan tugas kuliah yang memusingkan. Liburan semester, bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan minat dan bakat yang kalian miliki.

Punya hobi foto-foto? Pergi hunting bersama teman komunitas fotografer. Hobi bisnis online ? Manfaatkan platform medsos untuk berbisnis. Hobi nyanyi atau main musik? Manfaatkanlah hari libur untuk melatih skill mu, atau hobi olahraga? Ikut kelas yoga, main futsal. Hobi memasak ? atau lakukan apa saja sesuai dengan hobimu. Pokoknya, tidak ada kata menganggur di hari libur.

Membersihkan tempat tinggal
Setelah sibuk bekerja atau kuliah, manfaatkanlah waktu libur untuk bersih-bersih lingkungan sekitar, terutama tempat tinggal. Minimal bereskan kamar dan merapikan rumah, dapur, toilet, karena lingkungan yang nyaman dan bersih juga akan menenangkan pikiran.

Berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk peduli terhadap sesama dan berbuat baik. Liburan adalah waktu yang tepat untuk terlibat dalam kegiatan sosial, menjadi relawan, atau membantu sesama yang membutuhkan.

Menjaga kesehatan fisik dan mental
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga tubuh dan kesehatan karena tubuh adalah amanah dari Allah SWT. Waktu liburan dapat dimanfaatkan untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan, seperti berenang, bersepeda, jogging, berlari.

Meningkatkan hubungan keluarga dan sosial
Liburan adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, mempererat silaturahim, dan menikmati kebersamaan. Waktu luang bisa dimanfaatkan untuk mengunjungi kerabat dan berkumpul dengan keluarga seperti berbincang, makan bersama, atau pergi ke tempat wisata, dapat mempererat hubungan keluarga dan memberikan kebahagiaan bagi semua anggota.

Berlibur untuk penyegaran pikiran dan jiwa
Selain kegiatan produktif, berlibur atau menikmati waktu senggang juga penting dalam Islam untuk menjaga kesehatan mental. Berwisata atau menikmati alam ciptaan Allah SWT dapat memberikan ketenangan dan menyegarkan pikiran.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan Dia-lah yang menjadikan bagi kalian dari gunung-gunung jalan-jalan dan membuatnya agar kalian dapat beristirahat di tempat-tempat itu.” (QS. An-Nahl: 15).
Ini mengajarkan bahwa menikmati ciptaan Allah SWT di alam semesta dapat memberi ketenangan batin. So, liburan bukan ajang untuk bermalas-malasan, karena banyak sekali hal-hal positif yang dapat dilakukan saat liburan, terlebih lagi liburan semester yang jangka waktunya cukup lama ini.

Waktu liburan adalah kesempatan berharga yang diberikan oleh Allah SWT, yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Dalam Islam, waktu tidak ada yang sia-sia.  Al-Qur’an memerintahkan umatnya untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Waktu yang diberikan oleh Allah SWT. tidak akan kembali lagi dan tidak bisa dibeli dengan harga sebanyak apa pun. Al-Qur’an memerintahkan umat manusia untuk mengisi waktunya dengan berbagai amal dengan mempergunakan semua daya yang dimilikinya.

Menurut M. Quraish Shihab dalam buku beliau yang berjudul “Wawasan Al Qur’an” bahwa hendaknya waktu yang diberikan oleh Allah SWT diisi dengan kegiatan positif.  Merujuk kepada firman Allah SWT. QS Adz-Dzariat: 56:

Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada  atau kegiatannyau.

Beliau dalam menafsiri ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an menuntut agar semua pekerjaan yang dilakukan manusia berorientasi kepada Allah SWT. apapun itu bentuk pekerjaanya dan jenis pekerjaanya. Al-Qur’an menyuruh umatnya untuk bekerja dengan tujuan mencari karunia Allah SWT kerja dan amal dalam bahasa Al-Qur’an diidentifikasikan nakirah (umum). Bentuk ini oleh pakar bahasa dipahami sebagai memberi makna keumuman, sehinga amal yang dimaksudkan mencangkup segala macam dan jenis kerja. Artinya Al-Qur’an tidak membatasi pekerjaan tertentu, semua jenis pekerjaan, selagi tidak melanggar syariatnya Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berkali-kali bersumpah dengan menggunakan berbagai kata yang menunjuk kepada waktu-waktu tertentu seperti wal-ashr (demi masa), wal-lail (demi malam), wa-dhuha, (demi waktu matahari sepenggalahan naik), wa-nahar (demi siang), wa-subhi (demi waktu shubuh), wal-fajr (demi waktu fajar). Begitu pentingnya waktu yang ada, sehingga Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban dari setiap manusia untuk apa saja waktu yang diberikan Allah SWT selama hidup ini. Wallahu A’lam Bishawab.

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam siriang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Pergi berburu ke kota Rusia
Dapat rusa panjang tanduknya
Waktu muda jangan tersia-sia
Gunakan dengan sebaik-baiknya.

LANGUAGE»
× Hubungi Kami