Dukung Akses Pendidikan Setara, UINSI Samarinda Beri Pendampingan Bagi Peserta Difabel untuk Ikuti UM-PTKIN 2025

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda memulai pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2025 yang berlangsung mulai tanggal 10-15 Juni 2025 di Kampus 2 UINSI.

Tahun ini penyelenggaraan UM-PTKIN semakin memperkuat komitmen terhadap prinsip inklusifitas dan aksesibilitas, yang memungkinkan peserta berkebutuhan khusus atau difabel mengikuti ujian dengan lancar dan penuh kenyamanan. Ditengah ratusan peserta yang bersaing untuk menjadi mahasiswa di UINSI Samarinda, 2 peserta difabel pun terdata turut mendaftar di UINSI Samarinda dan mengikuti pelaksanaan UM-PTKIN 2025 ini.

Bagi peserta berkebutuhan khusus atau difabel wajib mengisi kolom Berkebutuhan Khusus saat melakukan pendaftaran. Data inilah yang menjadi acuan dan digunakan untuk memudahkan panitia dalam mengelola peserta difabel.

Sebelumnya, Ketua Panitia Nasional UM PTKIN 2025, Masnun Tahir menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya memang telah menaruh perhatian khusus terhadap keterlibatan peserta difabel dalam proses seleksi ini.

“Kami di panitia nasional tidak hanya menyusun sistem ujian yang berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak, termasuk peserta difabel memiliki ruang yang sama untuk berjuang meraih impian mereka. Oleh karena itu, kami secara tegas mengarahkan panitia lokal di seluruh titik lokasi ujian untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah difabel,” jelas Masnun.

Menindaklanjuti hal tersebut, UINSI Samarinda juga telah menyiapkan sarana prasarana untuk memastikan kenyamanan pesarta difabel dalam mengikuti UM-PTKIN, salah satunya menghadirkan pendampingan langsung dari tim Pusat Studi Gender Anak dan Disabilitas (PSGAD) UINSI Samarinda yang dikepalai oleh Rumainur, M.Pd.I.

Pelaksanaan UM-PTKIN di UINSI Samarinda yang melibatkan peserta difabel bukan merupakan hal baru, beberapa tahun terakhir UINSI Samarinda juga telah memberikan layanan pendampingan serupa. Bahkan UINSI Samarinda tercatat juga memiliki beberapa mahasiswa dan alumni difabel, salah satunya Erwin Riyadi yang merupakan mahasiswa berprestasi, seperti Juara 1 PTQ RRI Samarinda Ke-52 2022 Cabang Tartil Sensorik Netra, tahfidz 14 juz, dan lulusan dengan predikat cumlaude yang kini menjadi ASN guru Pendidikan Agama Islam di salah satu SMA Negeri Bontang.

UINSI Samarinda melalui PSGAD, terus berupaya mewujudkan Pendidikan inklusif di Lingkungan Kampus. UINSI Samarinda juga berupaya untuk mendukung penuh langkah Panita Pusat PMB PTKIN 2025 untuk memberi kemudahan dan kesempatan pendaftaran mahasiswa difabel. Hal ini guna mewujudkan Kampus UINSI Samarinda sebagai Kampus yang ramah difabel, dan terus berupaya menjadi kampus yang inklusif.

Reporter: Novan Halim
Penulis Berita: Nisa Rahmawati
Editor: Agus Prajitno

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»