SAMARINDA, UINSI NEWS – Dalam rangka penguatan tata kelola akademik serta internalisasi budaya mutu di lingkungan pendidikan tinggi, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menerima kunjungan strategis dari Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB) pada Senin, 16 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kampus II UINSI Samarinda, Jalan H.A.M. Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir, dan difokuskan pada agenda benchmarking sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi.
Rombongan STTIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Mutu, Zulkifli, diterima secara resmi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UINSI yang dikomandoi oleh Dr. Nur Kholik Afandi, M.Pd., beserta jajaran. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya memperluas jejaring kelembagaan dan pertukaran pengetahuan strategis dalam hal pengembangan mutu pendidikan tinggi.
Dalam sambutannya, Dr. Nur Kholik Afandi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif STTIB dalam menjalin komunikasi dan kolaborasi antarlembaga. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem mutu yang berkelanjutan melalui pendekatan partisipatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap dinamika global pendidikan tinggi.
“Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai bagian dari upaya bersama dalam membangun sistem penjaminan mutu yang transformatif dan inklusif. UINSI juga terus melakukan proses refleksi dan pembelajaran untuk meningkatkan mutu layanan akademik secara berkelanjutan,” ujar Dr. Nur Kholik.
Sebagai bentuk tanggapan, Zulkifli menilai bahwa UINSI telah berhasil menunjukkan capaian signifikan dalam pengembangan institusi, khususnya melalui transformasi dari sekolah tinggi ke universitas yang berhasil meraih akreditasi unggul. Menurutnya, sistem manajemen mutu yang diterapkan UINSI dapat menjadi model rujukan dalam mendesain strategi mutu di lingkungan STTIB.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian UINSI. Transformasi kelembagaan yang dilandasi tata kelola mutu yang sistematis menunjukkan bahwa UINSI merupakan contoh praktik baik yang layak ditiru dalam membangun institusi yang unggul dan responsif terhadap tantangan zaman,” ungkap Zulkifli.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan sharing best practices yang melibatkan berbagai aspek implementasi penjaminan mutu internal. Kedua institusi sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut, baik dalam bentuk kolaborasi riset, pelatihan, maupun pengembangan kebijakan mutu yang inovatif dan kontekstual.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno