Skip to content

Momentum Haji 2025 M/1446 H, Dosen UINSI Samarinda Menjadi Petugas Haji

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Salah seorang dosen tetap UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Dr. Rusdi Abdullah, M.SI. mendapatkan kesempatan menjadi petugas PPIH kloter sebagai ketua kloter setelah berhasil mengikuti seleksi tahap I di Kementerian Agama kab/kota, tahap II di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kaltim serta seleksi akhir pada Bimtek petugas haji.

Momentum Pelaksanaan haji tahun 2025 ini pun menurutnya menjadi kesempatan terbaik. Keikutsertaan Rusdi sebagai petugas haji tahun ini juga menjadi amanah dan tanggungjawab untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji, khususnya jemaah haji dari Kalimantan Timur.

“Dengan penuh rasa syukur Alhamdulillah rabbil alamin, kami berhasil lolos dalam seleksi petugas haji dari peserta sekitar 400 peserta se Kalimantan Timur. Terima kasih dukungan semua pihak, terutama pimpinan UIN Samarinda yang telah memberikan rekomendasi untuk ikut dalam proses seleksi ini,” ucapnya.

“Penugasan ini adalah amanah yang harus dipikul untuk dijalankan dengan penuh tanggungjawab, karena layanan Jemaah memerlukan keseriusan dalam mendampingi mereka mulai dari pra pemberangkatan, saat perjalanan keberangkatan dan kepulangan, maupun saat pelaksanaan rangkaian ibadah haji,” lanjutnya.

Sebagai petugas haji, selama kurang lebih 42 hari, telah memberi Rusdi pelajaran dan pengalaman berharga baik dari sisi manajemen perjalanan haji, pengembangan wawasan dan pengetahuan haji maupun pengembangan relasi.

“Menjadi petugas haji, memberi pelajaran dan pengalaman tersendiri terkait hal sistem layanan jemaah haji saat persiapan, di embarkasi/asrama haji, di pesawat maupun saat di tanah haram. Kami mendapatkan banyak penguatan pengetahuan dan wawasan pelaksanaan ibadah haji baik pelaksanaan rukun haji seperti wukuf maupun wajib haji seperti melontar jumrah dan mabit di Muzdalifah dan Mina secara riil. Di samping itu juga kami mendapat manfaat yang berharga dengan bertambahnya relasi di antara panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) kloter lain maupun PPIH Arab Saudi, dengan para Jemaah dan juga penentu kebijakan pada pemerintah pusat maupun daerah”.

Di akhir penyampaiannya Rusdi berharap, tahun tahun berikutnya mudahan ada lagi petugas haji yang berasal dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.

“Mudahan di tahun tahun berikutnya ada lagi dari UIN Samarinda yang berhasil lolos menjadi petugas haji yang mungkin sistem rekrutmennya berbeda karena mulai tahun 2026, pengelolaan haji akan berpindah dari Kementerian Agama ke Badan Pengelolaan Haji (BPH) sebagai pengelola haji yang baru. Yang terpenting adalah calon petugas harus mempersiapkan dokumen yang diperlukan seperti berkas identitas diri, rekomendasi pimpinan, Medical checkup (MCU), SKCK, kemampuan Bahasa Arab dan Inggris. Yang terpenting juga adalah kemampuan dan pengetahuan tentang fiqhi haji, kebijakan dan regulasi haji, pengetahuan IT, dan lain lain,” tutupnya.

Penulis: Rusdi Abdullah

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»