Inisiasi Mahasiswa KKN UINSI Sukses Ubah Sampah Jadi Potensi Ekonomi, Beri Dampak Positif Bagi Warga Sidodamai

SAMARINDA, UINSI NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda di Kelurahan Sidodamai mengambil langkah proaktif untuk mengatasi permasalahan volume sampah yang tinggi. Melalui inisiasi program Bank Sampah Ramah Lingkungan, mereka berhasil menciptakan solusi nyata yang tidak hanya mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Bukan sekadar proyek singkat, program ini dirancang sebagai solusi jangka panjang yang mengubah sampah menjadi sumber penghasilan.(15/8)

Program ini berawal dari observasi lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa, di mana mereka menemukan bahwa volume sampah yang dihasilkan oleh warga Kelurahan Sidodamai cukup signifikan dan menjadi isu lingkungan utama. Dengan dukungan penuh dari pihak kelurahan, mereka merancang program bank sampah yang berfokus pada edukasi dan praktik pengelolaan sampah yang efektif.

“Kami melihat tumpukan sampah yang bisa dikelola menjadi potensi ekonomi. Jadi, kami inisiasi program bank sampah sebagai solusi,” ujar Harditia, Ketua Kelompok KKN UINSI Samarinda Kel. Sidodamai. “Tujuan utama kami bukan hanya sekadar mengurangi sampah, tetapi juga mengubah sampah menjadi berkah, baik secara ekonomi maupun lingkungan.” Sambungnya

Bagaimana Program Bank Sampah Berjalan?

Bank Sampah Ramah Lingkungan ini beroperasi dengan mengumpulkan sampah anorganik dari rumah tangga, seperti botol plastik, kertas, kardus, kaleng, dan minyak jelantah. Sampah-sampah ini kemudian disetorkan ke bank sampah pada jadwal yang telah ditentukan. Sebagai bentuk apresiasi, setiap sampah yang disetorkan akan dihitung berdasarkan beratnya dan dikonversi menjadi saldo tabungan.

“Program ini memberikan insentif langsung bagi warga. Mereka tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mendapatkan penghasilan tambahan,” jelas Zanjabil, salah satu anggota kelompok KKN. “Kami bekerja sama dengan PT Asiana Recycle Indonesia sebagai bank sampah induk untuk memastikan sampah yang terkumpul dapat diolah dengan benar dan bernilai ekonomi.”

Sebagai langkah awal, program ini menyasar komunitas Dasa Wisma yang dinilai memiliki peran sentral di lingkungan sebagai nasabah dan ibu PKK sebagai pengurus bank sampah.
“Kami tahu bahwa keberlanjutan program ini butuh kepengurusan yang solid,” kata Harditia. “Makanya, kami tidak cuma merencanakan, tapi juga membentuk kepengurusan dan memberikan pelatihan intensif kepada para pengurus Bank Sampah. Kami dampingi mereka dari nol agar bisa mandiri.”
Para mahasiswa tidak hanya memberikan ide, tetapi juga turun langsung untuk merancang konsep, mulai dari membuat buku tabungan nasabah, persiapan administrasi, menyiapkan peralatan, pendampingan pelaksanaan dan sebagainya.

Dukungan penuh datang dari Lurah Sidodamai, Bapak M. Taufiq Fajar. “Inisiatif mahasiswa ini patut diacungi jempol. Mereka tidak hanya datang, tapi juga meninggalkan warisan yang sangat berharga,” ungkapnya. “Setelah berhasil di ruang lingkup Dasa Wisma, program ini akan kita sebarkan ke seluruh warga Sidodamai.”

Sampah Jadi Uang, Lingkungan Jadi Bersih

Melalui kolaborasi dengan semua pihak, program ini memberikan insentif langsung kepada warga untuk lebih peduli dan memilah sampah.
Output dari program ini tidak hanya sebatas volume sampah yang berkurang, tetapi juga terciptanya kesadaran kolektif.

“Sekarang, ibu-ibu di Dasa Wisma lebih bersemangat memilah sampah. Mereka sudah melihat sendiri, sampah yang dulu dianggap tidak berguna kini bisa jadi uang jajan tambahan,” jelas Ibu Reni, salah satu pengurus bank sampah.

Program Bank Sampah Ramah Lingkungan ini membuktikan satu hal, yaitu peran mahasiswa dari kampus berbasis Islam tidak terbatas pada kajian keagamaan semata. Mereka adalah agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebermanfaatan universal, berlandaskan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan, peduli lingkungan, dan memberikan solusi nyata bagi masalah sosial. Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa masalah lingkungan bisa diatasi dengan inovasi dan kolaborasi. Para mahasiswa UINSI Samarinda tidak hanya menyelesaikan tugas KKN, tetapi juga menorehkan jejak perubahan yang signifikan. Mereka membuktikan bahwa aksi nyata sekecil apa pun bisa membawa dampak besar jika dikerjakan dengan serius dan penuh dedikasi. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terealisasinya program ini.

Jangan lewatkan kelanjutan kisah inspiratif ini dan proyek KKN kami lainnya. Ikuti terus perjalanan kami dan dapatkan informasi terbaru melalui akun Instagram resmi kami @kknsidodamai_uinsi. Mari bersama-sama membangun perubahan!

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»