UINSI Samarinda Wujudkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) & Ecotheologi

SAMARINDA,UINSI NEWS,– Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda terus melakukan terobosan dalam pengembangan pendidikan tinggi keagamaan. Terbaru, kampus ini mulai mewujudkan penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan konsep Ecotheologi sebagai bagian dari strategi membentuk lulusan yang unggul secara akademik, berkarakter, dan peduli lingkungan.(18/8)

Rektor UINSI Samarinda, Prof. Dr. H. Zurqoni, M.Ag., menjelaskan bahwa KBC merupakan inovasi kurikulum yang mengintegrasikan nilai kasih sayang, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman dalam seluruh proses pembelajaran. “Kurikulum ini lahir dari kesadaran bahwa pendidikan tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mengasah empati, menghargai perbedaan, dan menumbuhkan semangat kebersamaan,” ujarnya.

Selain KBC, UINSI juga mengembangkan Ecotheologi, sebuah pendekatan teologis yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan kepedulian terhadap kelestarian alam. Melalui konsep ini, mahasiswa diajak memahami keterkaitan erat antara iman, akhlak, dan tanggung jawab menjaga lingkungan.

“Ecotheologi menjadi penting di tengah krisis iklim yang kita hadapi. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi. Artinya, kita memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga ciptaan Allah,” tambah Prof. Zurqoni.
Penerapan kedua konsep ini dilakukan secara terintegrasi dalam kurikulum, mulai dari mata kuliah, kegiatan kemahasiswaan, hingga pengabdian kepada masyarakat.

Dosen dilibatkan dalam pelatihan khusus untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang sesuai, sementara mahasiswa diberi ruang untuk mengembangkan proyek-proyek berbasis cinta dan keberlanjutan lingkungan.

UINSI Samarinda juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas lingkungan, untuk memperkuat pelaksanaan KBC dan Ecotheologi.

“Kolaborasi ini penting agar gagasan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi berdampak nyata di masyarakat. Kami ingin mahasiswa menjadi agen perubahan yang mampu menebarkan cinta dan menjaga bumi,” jelasnya.

Program KBC dan Ecotheologi ini diharapkan menjadi model pendidikan Islam yang relevan dengan tantangan abad 21. Dengan menggabungkan keilmuan, akhlak, dan kepedulian lingkungan, UINSI Samarinda optimistis dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang damai dan berkelanjutan.

Program KKN Tematik Ecotheologi menjadi salah satu wujud implementasi, di mana mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan seperti:
Penanaman Seribu Pohon di Muara Jawa Pesisir sebagai upaya rehabilitasi ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim.

Ecoprint di Desa Rempanga, mengangkat motif-motif alam menjadi karya kreatif sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk ramah lingkungan.
Penanaman Bunga Telang di Handil Bakti, memanfaatkan potensi tanaman herbal untuk kesehatan dan ekonomi keluarga.

Penanaman Pohon di Pondok Pesantren Salsabila Samarinda sebagai edukasi penghijauan dan simbol kesadaran ekologis di lingkungan pendidikan keagamaan.

Dalam rangka memperkuat dimensi kecintaan pada ilmu, mahasiswa KKN UINSI juga menggelar Edukasi Literasi di Kelurahan Budaya Pampang. Program ini mengajak anak-anak untuk gemar membaca sejak dini, dengan harapan membentuk generasi yang cerdas, terbuka, dan berdaya saing tinggi.

Prof Zurqoni menjelaskan bahwa literasi dan ekologi merupakan dua fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan. “Masyarakat yang literat akan lebih mudah menerima gagasan pelestarian lingkungan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Program KBC dan Ecotheologi di UINSI Samarinda mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga lembaga swadaya. Dukungan ini memungkinkan terjalinnya kolaborasi yang efektif, baik dalam bentuk pendampingan teknis, bantuan bibit tanaman, hingga pelatihan kewirausahaan berbasis alam.

Penulis : Badrut Tamam

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»