SAMARINDA, UINSI NEWS – Program Tahfidz Ma’had Al Jami’ah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda Tahun Akademik 2025/2026 resmi dimulai. Program unggulan ini hadir dengan kekhususan tersendiri yang membedakannya dari program ma’had lainnya, serta menjadi salah satu fokus utama dalam mencetak generasi Qur’ani di lingkungan kampus.(15/9)
Pada tahun ini, tercatat sebanyak 101 mahasantri mengikuti program tahfidz, terdiri dari 32 mahasantri putra dan 69 mahasantri putri. Program ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasantri yang tinggal di asrama, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa non-asrama lintas semester yang memiliki komitmen untuk menghafal Al-Qur’an.
Kepala UPT Ma’had Al Jami’ah, Ustadz Abdul Syakur, Lc., MA, menyampaikan bahwa program tahfidz menjadi ruh dari pembinaan mahasiswa di Ma’had Al Jami’ah. “Kami berharap program tahfidz ini bukan hanya berhenti pada capaian hafalan, tetapi lebih jauh mampu membentuk pribadi mahasiswa yang berakhlak Qur’ani. Dengan kesungguhan para pembimbing dan komitmen mahasantri, insya Allah UINSI Samarinda akan terus melahirkan generasi yang siap menjadi penjaga dan pengamal Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Program tahfidz ini dibimbing oleh tiga pembina, yakni Ustadz Muhammad Rifa’i Hamzah, M.Pd., Ustadzah Nur Khanifah, dan Ustadzah Siti Romlah, M.Pd. Kegiatan tahfidz putra dipusatkan di Masjid Sultan Aji Muhammad Sulaiman, sementara kegiatan tahfidz putri dilaksanakan di Asrama Putri Ma’had Al Jami’ah UINSI Samarinda. Selain itu, secara berkala program ini juga diintegrasikan dengan kegiatan masyarakat di berbagai masjid di Samarinda.
Ustadz Muhammad Rifa’i Hamzah, M.Pd. selaku salah satu pembimbing menyampaikan bahwa program tahfidz menjadi media penguatan spiritual sekaligus pembentukan karakter Islami mahasiswa. “Tahfidz bukan sekadar program akademik tambahan, melainkan jalan untuk menanamkan nilai keistiqamahan, kedisiplinan, dan kecintaan kepada Al-Qur’an. Harapannya, mahasantri tidak hanya menjadi penghafal, tetapi juga pengamal nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sebagai bentuk penguatan pengalaman dan pengabdian, Ma’had Al Jami’ah UINSI Samarinda juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan penyelenggara program tahfidz. Salah satu di antaranya ialah melalui penugasan mahasantri tahfidz untuk melaksanakan magang pengabdian sebagai mentor sekaligus pendamping bagi santri MAN Insan Cendekia (MAN IC) di Penajam Paser Utara.
Dengan sistem pembinaan yang intensif melalui halaqah-halaqah tahfidz, muraja’ah rutin, bimbingan tajwid, serta motivasi penguatan mental spiritual, program ini diharapkan mampu melahirkan generasi Qur’ani yang unggul, berkarakter, serta siap berkontribusi dalam pengembangan keilmuan Islam di era global.