PROBOLINGGO, UINSI NEWS — Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Prof. Dr. Zamroni, M.Pd., menjadi Pembicara dalam kegiatan Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Nurul Jadid.(18/10)
Konferensi internasional yang mengusung tema “The Future is Now: Reimagining Knowledge, Power, and Justice in a Changing World” ini menghadirkan sejumlah akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Kegiatan ini menjadi wadah dalam mempertemukan gagasan-gagasan ilmiah terkait transformasi pengetahuan dan keadilan sosial di era digital.
Dalam paparannya yang berjudul “Anti Hoax Campaign: Penguatan Literasi Media Santri dalam Membangun Gerakan Media Islam Damai,” Prof. Zamroni menyoroti pentingnya literasi digital di kalangan santri sebagai bentuk penguatan kapasitas kritis terhadap arus informasi di media sosial. Ia menjelaskan bahwa santri perlu dibekali kemampuan memahami, menganalisis, dan memverifikasi informasi, agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Gerakan literasi media bukan hanya tentang kemampuan teknis menggunakan media, tetapi juga kemampuan etis dan kritis dalam memproduksi serta menyebarkan informasi yang damai dan berkeadilan,” tegas Prof. Zamroni.
Melalui pendekatan yang berbasis pada Media Literacy Framework (Hobbs & Aufderheide, 1997), beliau menguraikan empat pilar utama literasi media, yaitu akses informasi, analisis kritis, evaluasi sumber, dan produksi konten positif. Keempat pilar tersebut, menurutnya, harus diintegrasikan dalam pendidikan pesantren untuk membangun Gerakan Media Islam Damai (GMID).
Selain menjadi pembicara konferensi, Prof. Zamroni juga menerima Perma Pendis (Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam) Award 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam pengembangan pendidikan Islam dan inovasi literasi media berbasis nilai-nilai Islam. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh pimpinan Universitas Nurul Jadid dalam sesi penutupan acara.
Kegiatan Konferensi Internasional 2025 dan penganugerahan penghargaan ini turut dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi, dosen, serta mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Melalui forum ini, diharapkan lahir ide atau gagasan akademik yang memperkuat komitmen dunia pendidikan tinggi Islam dalam menghadapi tantangan disinformasi dan radikalisme digital dewasa ini yang akhir-akhir ini ramai terjadi.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno