SAMARINDA, UINSI NEWS – Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menggelar kegiatan Kuliah Umum dengan tema “Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah: Kunci Kesejahteraan Bagi Generasi Muda Masa Kini & Inovasi dan Kewirausahaan Syariah Menuju Kemandirian Finansial.” Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Sharia Economic Festival (SEF) 2025 ini berlangsung meriah di Auditorium 22 Dzulhijjah UINSI Samarinda dan dihadiri ratusan mahasiswa FEBI dari berbagai program studi.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UINSI Samarinda. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen akademik dalam memperkuat kompetensi dan pemahaman mahasiswa terhadap ekonomi dan bisnis berbasis nilai-nilai Islam.
“Kegiatan seperti ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk memperdalam literasi ekonomi syariah dan memahami bagaimana inovasi serta kewirausahaan berbasis syariah dapat menjadi solusi nyata dalam menciptakan kemandirian finansial dan kesejahteraan masyarakat. Generasi muda harus menjadi pelopor ekonomi yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga beretika dan berkeadilan,” ungkap Prof. Nasir.
Beliau menambahkan bahwa UINSI Samarinda berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan inovasi akademik dan kegiatan yang berorientasi pada penguatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis namun tetap berlandaskan prinsip syariah.
Dalam sesi kuliah umum, Dr. H. Zaki Mubarak, M.Si., M.Fin, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FEBI UIN Antasari Banjarmasin, memaparkan pentingnya inovasi dalam berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun budaya. Mengutip pandangan Stephen Robbins, ia menjelaskan bahwa inovasi adalah gagasan baru yang diterapkan untuk memperbaiki produk, proses, atau jasa yang sudah ada.(22/10)
“Inovasi dalam perspektif syariah harus halal, adil, bermanfaat, dan berkelanjutan serta menghindari praktik seperti riba, gharar, dan maysir. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keberkahan menjadi kunci agar inovasi membawa maslahat bagi umat,” jelas Dr. Zaki.
Sementara itu, Yusuf Asyahri M.E., Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah FEBI UIN Antasari Banjarmasin, menekankan pentingnya penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah bagi generasi muda di era digital.
“Literasi ekonomi dan keuangan syariah adalah pondasi utama bagi generasi muda, terutama Gen Z, untuk menghadapi tantangan ekonomi digital sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan nasional 2025–2045,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dunia dalam sektor ekonomi syariah dan menjadi peringkat pertama dalam industri halal global dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen per tahun.
Turut hadir sebagai narasumber, Fariszal Nova, Konsultan Pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, yang menjelaskan tiga poin utama dalam penguatan ekonomi syariah di Indonesia: filosofi dan kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional, pengembangan sektor syariah (eksar), serta tantangan implementasinya di lapangan.
“Dalam bidang akidah dan akhlak, praktik seperti infaq, sedekah, dan wakaf dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Aktivitas ini mampu meningkatkan daya beli dan potensi ekonomi dari sisi penawaran maupun permintaan,” jelasnya.
Melalui kuliah umum ini, mahasiswa FEBI UINSI Samarinda diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang pentingnya literasi, inklusi, dan inovasi dalam ekonomi syariah, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan yang berbasis nilai-nilai Islam untuk mewujudkan kemandirian finansial dan kesejahteraan umat.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno