UINSI Samarinda Gelar FGD Integrasi Strategi Menuju Kampus Berkelanjutan

SAMARINDA, UINSI NEWS — Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Bergerak Bersama Menuju Kampus Berkelanjutan: Integrasi Strategi Pimpinan, Kurikulum, dan Peran Senat dalam Implementasi SDGs.” Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi pimpinan universitas, senat, dan sivitas akademika dalam mendukung tercapainya kampus berkelanjutan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam sambutannya, Ketua Senat UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Dr. Abnan Pancasilawati, M.Ag, menegaskan bahwa peran senat tidak hanya terbatas pada fungsi normatif dan regulatif, tetapi juga strategis dalam mendorong transformasi kelembagaan. “Senat memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk memastikan arah kebijakan universitas sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan dan keilmuan yang rahmatan lil ‘alamin. Melalui forum ini, kita ingin memastikan bahwa setiap kebijakan, baik di bidang akademik maupun non-akademik, terintegrasi dengan semangat SDGs,” ungkapnya.

Dr. Abnan juga menambahkan bahwa FGD ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat tata kelola universitas yang adaptif terhadap perubahan global. “Kita perlu menegaskan kembali komitmen bersama bahwa keberlanjutan bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga meliputi dimensi sosial, ekonomi, dan spiritual dalam konteks keislaman,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Kamsi, M.A., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif UINSI Samarinda yang telah memfasilitasi agenda hari ini. Dalam sambutan beliau menyampaikan, penguatan peran senat menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kebijakan strategis rektorat dan dinamika akademik di lapangan. “Implementasi SDGs di perguruan tinggi Islam memerlukan integrasi antara visi kepemimpinan, inovasi kurikulum, dan budaya akademik yang inklusif. Sinergi antar senat dan pimpinan akan menjadi motor utama menuju universitas berdaya saing global namun berkarakter keislaman,” tutur Prof. Kamsi.

Beliau juga mendorong agar setiap perguruan tinggi Islam menjadikan SDGs sebagai bagian dari indikator kinerja institusi. “Dengan pendekatan akademik yang berbasis riset dan nilai-nilai Islam, kita dapat melahirkan model kampus berkelanjutan yang khas Indonesia, yang tidak hanya mencetak lulusan unggul tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan kolaborasi antarsenat PTKIN di Indonesia dalam mendukung transformasi kampus berkelanjutan yang berorientasi pada pembangunan manusia dan peradaban.

 

Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»