JAKARTA, UINSI NEWS — Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., turut hadir sebagai peserta resmi dalam Musyawarah Nasional
(Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta.(22/11) Kehadiran Prof. Zurqoni dalam forum strategis ini mewakili unsur Perguruan Tinggi Islam di wilayah Kalimantan Timur, sekaligus mempertegas kontribusi UINSI Samarinda dalam percakapan nasional terkait arah kebijakan keumatan dan kebangsaan.
Munas XI MUI tahun 2025 mengusung tema besar “Meneguhkan Peran Ulama dalam Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Kesejahteraan Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045.” Forum ini menjadi dimensi diskusi bagi para ulama, akademisi, dan pemimpin organisasi Islam untuk merumuskan berbagai rekomendasi keagamaan, sosial, dan kebangsaan yang berlandaskan moderasi beragama, kemaslahatan publik, serta pembangunan nasional jangka panjang.
Acara pembukaan secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nazarudin Umar, M.A. yang ditandai dengan rangkaian seremoni, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, laporan panitia, serta sambutan Ketua Umum MUI.
Dalam sambutannya, Prof. Nasaruddin mengatakan MUI sebagai institusi yang sangat penting di Indonesia.
Beliau mengatakan di zaman sekarang, ada banyak tantangan yang dihadapi ulama.
“Tantangan kita di masa depan, mungkin dahulu tidak sulit menjadi ulama karena merujuk Al-Qur’an dan hadits tapi di era saat ini sangat otoritatif, jika tidak didukung oleh media dan politik bisa jadi, sesuatu yang mutlak menjadi tidak mutlak,” kata Prof. Nasarudin.
Pada momen ini juga Menteri Agama menyampaikan harapan agar MUI kedepannya bisa semakin kokoh.
“Harapannya semoga MUI lebih mengokohkan diri sebagai individu maupun organisasi,” lanjutnya.
Menteri Agama juga menyampaikan harapan agar Munas MUI IX ini akan melahirkan proteksi umat.
“Semoga MUI melahirkan keputusan yang paralel dan berkelanjutan. Mudah-mudahan Munas MUI ini melahirkan keputusan brilian bukan cuma untuk Indonesia tapi juga internasional,” harap beliau.
Kegiatan Munas XI MUI dihadiri oleh sekitar 600 peserta yang berasal dari berbagai unsur, antara lain, Dewan Pimpinan MUI, Dewan Pertimbangan MUI, Perwakilan Komisi, Badan, dan Lembaga di lingkungan MUI, Dewan Pimpinan MUI Provinsi se-Indonesia, Ketua Umum Ormas Islam tingkat pusat, Para pengasuh pondok pesantren dari berbagai wilayah hingga Rektor perguruan tinggi Islam dari seluruh Indonesia
Munas XI ini juga dihadiri tokoh nasional. Diantara adalah Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin; Prof. Anwar Iskandar Ketua Umum MUI; Chairul Tanjung, Dewan Pertimbangan Pengurus MUI; Jimly Asshiddiqie, Anggota Dewan Pertimbangan/MUI; Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Selama berlangsungnya Munas, para peserta mengikuti berbagai sidang pleno dan sidang komisi yang membahas isu-isu strategis, antara lain:
Ketahanan pangan dan energi, Kemandirian ekonomi umat, Penguatan sektor keuangan syariah, Industri halal nasional, Ekosistem haji dan umrah, Artificial Intelligence (AI) dalam pengembangan kesejahteraan umat, serta pembahasan rekomendasi keislaman dan kebijakan keumatan jangka panjang.
Puncak Munas XI MUI ini adalah pemilihan kepengurusan MUI Pusat periode 2025–2030, serta penetapan hasil-hasil sidang komisi sebagai keputusan resmi Munas. Agenda penutup juga dirangkai dengan peluncuran sejumlah buku akademik dan keulamaan yang menjadi kontribusi intelektual MUI bagi bangsa.
Prof. Zurqoni, turut mengikuti sidang pleno, komisi, dan berbagai forum diskusi yang melibatkan pimpinan MUI provinsi serta perwakilan perguruan tinggi, lembaga dan komisi MUI.
Beliau menyampaikan bahwa Munas MUI merupakan konsolidasi nasional bagi para ulama untuk merumuskan arah pembinaan umat di tengah tantangan global, sekaligus meneguhkan peran Indonesia sebagai pusat moderasi beragama dunia, sebutnya.
Partisipasi Rektor UINSI Samarinda dalam forum ini menjadi wujud komitmen kampus dalam memperkuat jejaring nasional, mendorong kontribusi akademik untuk kemajuan umat, serta memperluas peran perguruan tinggi Islam dalam pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno






