Banyak Nama dan Makna Seorang Ibu

Seorang ibu dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya “ibu”, “mama”, “bunda”, “umi”, “mamak”, “me”, atau “mak”. Setiap daerah, setiap budaya, bahkan setiap keluarga memiliki panggilan khusus yang menyimpan cerita dan kedekatan tersendiri. Namun di balik beragam nama itu, tersimpan satu makna yang sama: sosok yang melahirkan kasih sayang tanpa syarat, menghadirkan kenyamanan yang tak tergantikan, dan menjadi tempat pulang yang tidak pernah menutup pintunya.

Ibu adalah cinta pertama yang kita kenal bahkan sebelum mata ini terbuka melihat dunia. Dari napas pertamanya, ia sudah menyiapkan ruang untuk kita dalam hidupnya. Seorang ibu mungkin tidak selalu mengucapkan cinta dengan kata-kata, namun caranya menjaga, memasak, menasihati, mengingatkan, hingga memarahi, semua adalah bentuk kasih sayang yang sering baru kita pahami ketika dewasa.

Dalam perjalanan hidup, peran seorang ibu tidak pernah berhenti. Ketika kita kecil, ia adalah tangan yang memegang erat agar kita tidak jatuh. Ketika kita remaja, ia adalah suara yang terus mengingatkan agar kita tetap di jalan yang benar. Ketika kita dewasa, ia adalah doa yang diam-diam dipanjatkan setiap malam agar hidup kita dipenuhi keberkahan.

Seorang ibu sering kali menyembunyikan lelahnya, menyamarkan sedihnya, dan menukar kebutuhannya dengan kebahagiaan anak-anaknya. Pengorbanannya begitu sunyi, tetapi dampaknya begitu terasa.
Makna seorang ibu juga bisa berbeda bagi setiap orang. Ada yang mengenalnya sebagai pendidik tangguh, ada yang mengingatnya sebagai sahabat hidup, ada yang merasakan kasihnya dalam pelukan yang hangat, dan ada pula yang hanya bisa mengenangnya lewat doa karena ia telah berpulang. Perbedaan ini menunjukkan bahwa peran seorang ibu terlalu luas untuk didefinisikan oleh satu kata. Ia adalah energi, ia adalah pelita, ia adalah kekuatan yang menjadi fondasi tumbuhnya kehidupan.

Pada akhirnya, kita dapat memanggilnya dengan berbagai nama, tetapi ia tetap satu: sosok yang paling tulus mencintai kita sejak awal. Hari Ibu menjadi pengingat bahwa kasih seorang ibu adalah hadiah yang tidak dapat dibayar dengan apa pun, tetapi dapat selalu kita balas dengan hormat, perhatian, dan cinta yang sepenuh hati.

Berjalan pagi ke pasar baru,
Membeli bunga harum mewangi.
Selamat Hari Ibu untukmu yang ku rindu,

Penulis: Dra. Etty Nurbayani, M.Pd. (Wadek I FTIK UINSI)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»