SAMARINDA, UINSI NEWS – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) melalui Inspektorat I resmi melakukan evaluasi implementasi Asta Cita Prioritas Nasional (Asta Protas) Menteri Agama di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Kegiatan yang berlangsung selama sepuluh hari, mulai 16 hingga 25 Desember 2025 ini, difokuskan pada penguatan akuntabilitas kinerja, tata kelola, dan mutu pendidikan tinggi.
Evaluasi ini merupakan langkah strategis yang dilakukan 14 bulan setelah pelantikan Menteri Agama oleh Presiden RI untuk meninjau capaian prioritas nasional. Adapun fokus evaluasi mencakup empat pilar utama Asta Protas, yakni Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan, Ekoteologi, Pendidikan Unggul Ramah dan Terintegrasi, serta Digitalisasi Tata Kelola. Upaya ini dilakukan dalam kerangka kebijakan universitas menuju Centre for Social Development in Indonesia guna mewujudkan target sebagai World Class Islamic University.
Hendi Diyanto, selaku Pengendali Teknis Tim Itjen Kemenag, menjelaskan bahwa selain alasan strategis, evaluasi ini juga berkaitan dengan aspek teknis mengenai anggaran relaksasi Menteri Agama. “Jakwas (Kebijakan Pengawasan) yang dilakukan terbatas dikarenakan adanya agenda efisiensi,” ujar Hendi.
Selain pemeriksaan dokumen, tim evaluasi yang dipimpin oleh Abdul Aziz Noor melakukan pemeriksaan fisik langsung ke seluruh area kampus. Peninjauan meliputi pemanfaatan lahan, penerapan green building pada bangunan fakultas, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta implementasi digitalisasi tata kelola.
Berdasarkan hasil pengamatan, UIN Samarinda dinilai telah merealisasikan sejumlah poin Asta Protas, antara lain: Moderasi Beragama dengan telah mengintegrasikan nilai kerukunan pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di seluruh program studi. penerapan Green Campus dengan mengalokasikan sebagian besar lahan kampus untuk penghijauan. Tridharma Berbasis Ekoteologi dengan membuat kluster ekoteologi pada kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat. Begitu juga dengan UIN Samarinda telah mengaplikasikan tata kelola modern dengan Mengimplementasikan sistem digitalisasi dalam manajemen kampus.
Meski demikian, tim Itjen memberikan catatan agar pihak kampus melakukan akselerasi pada pemanfaatan lahan kosong untuk budidaya tanaman hijau, peningkatan penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta pengelolaan daur ulang sampah yang berkelanjutan.
“Kampus tidak boleh berpangku tangan dan hanya berharap pada anggaran negara. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui kerja sama dan kegiatan kemanusiaan untuk menggalakkan ekoteologi ini,” tegas Abdul Aziz Noor saat melakukan pemantauan fisik.
Rektor UIN Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, menyambut baik evaluasi ini dan menyatakan komitmennya dalam penyediaan bukti dukung serta perbaikan administrasi. Pelaksanaan evaluasi ini diharapkan memberikan gambaran objektif mengenai capaian serta tantangan implementasi Asta Protas di lingkungan pendidikan tinggi keagamaan negeri.
Penulis: Kontributor Itjen Kemenag






