SAMARINDA, UINSI NEWS — Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., menerima kunjungan silaturahmi dari pimpinan dan pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Sangatta. Kunjungan tersebut menjadi momentum strategis untuk mempererat hubungan kelembagaan sekaligus membahas penguatan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam.
Dalam sambutannya, Rektor UINSI Samarinda Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag. menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas kunjungan STAIS ke UINSI Samarinda. Beliau menegaskan bahwa sejak awal, spirit kerja sama yang dibangun UINSI dengan STAIS berorientasi pada peningkatan kualitas SDM sebagai fondasi utama pengembangan perguruan tinggi.
“Prinsip kami adalah maju bersama. Ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi harus dapat bergerak dan berusaha secara kolektif, termasuk dalam hal pendampingan,” ujar Prof. Zurqoni.
Prof. Zurqoni menekankan bahwa pendirian dan pengembangan perguruan tinggi tidak cukup hanya bertumpu pada ketersediaan lahan, namun faktor utama yang menentukan adalah kesiapan dan kualitas SDM. Oleh karena itu, UINSI Samarinda pada prinsipnya siap bermitra dengan STAIS dalam berbagai bentuk kerja sama antarperguruan tinggi, dengan catatan adanya komitmen kuat dari kedua belah pihak serta kesiapan perangkat dan standar yang dibutuhkan, khususnya terkait peningkatan status kelembagaan dan pemenuhan standar keahlian.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Zamroni, M.Pd., menambahkan pentingnya percepatan dalam mengambil peluang peningkatan alih status kelembagaan, selama terdapat dukungan dan persetujuan dari pemerintah kabupaten. Menurutnya, momentum ini perlu dimanfaatkan secara optimal agar pengembangan STAIS dapat berjalan lebih efektif dan terarah.
Sementara itu, Kepala YPTAIS, Mustajib Daraoini, dalam pemaparannya menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan STAIS ke UINSI Samarinda. Beliau menjelaskan bahwa perluasan wawasan dan pengembangan wilayah STAIS memerlukan arahan serta bimbingan dari UINSI Samarinda sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kalimantan Timur.
Selain itu, Mustajib juga menuturkan bahwa STAIS ingin merajut kembali hubungan kelembagaan dengan UINSI Samarinda, sekaligus memohon arahan dan dukungan dalam proses peningkatan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut. Pendampingan dari UINSI juga diharapkan dalam rencana pengembangan Pesantren Kampus yang akan dibangun STAIS pada tahun-tahun mendatang.
Lebih lanjut, Ulfa J. Farida selaku bagian dari YPTAIS menambahkan harapan adanya kerja sama pembukaan kelas pascasarjana UINSI di lingkungan STAIS sebagai daya tarik akademik dan upaya peningkatan kualitas serta daya saing institusi.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi Islam, sekaligus menegaskan peran UINSI Samarinda sebagai mitra pembina dan penggerak penguatan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam di Kalimantan Timur.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno







