UINSI Samarinda Gelar MoU dengan BPCB Kalimantan Timur

SAMARINDA, UINSI NEWS,- UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda resmi jalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UINSI Samarinda dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kaltim ini dirangkai bersama Kuliah Umum dengan tema “Sultan Aji Muhammad Idris: Pembawa Perubahan dalam Peradaban Islam di Kalimantan Timur” yang menghadirkan Dr. Restu Gunawan, M.Hum., Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beserta Dr. Muslimim AR. Effendy, M.Hum., Kepala BPCB Kalimantan Timur sebagai narasumber di Aula Lt. 3 Rektorat Kampus 2 UINSI Samarinda, Rabu (18/05).

Selain dihadiri oleh sivitas akademika UINSI Samarinda, penandatangan MoU dan Kuliah Umum ini juga dihadiri oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Provinsi Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, kerja sama ini membahas tentang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang untuk mahasiswa, seminar dan diskusi ilmiah, penelitian dan publikasi, serta kerja sama lain dibidang pengabdian kepada masyarakat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara UINSI dengan BPCB Kaltim ini dilakukan oleh Kepala BPCB, Dr. Muslimim AR. Effendy, M.Hum., dan Wakil Rektor III UINSI Samarinda, Dr. H. M. Abzar Duraesa, M.Ag., sebagai perwakilan Rektor yang disaksikan oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Wakil Rektor I UINSI.

“Perjanjian Kerja Sama ini adalah tindak lanjut dari kunjungan sekaligus audiensi antara BPCB Kaltim dengan UINSI pada tanggal 4 Januari 2022 lalu dalam rangka penelitian, kajian, dan telaah bersama tentang sejarah biografi Sultan Aji Muhammad Idris, yang digunakan sebagai nama UIN Samarinda,” ucap Dr. Abzar.

“Selain itu, mengingat saat ini kita sudah bertransformasi menjadi Universitas, yang artinya cakupan keilmuan kita akan menjadi lebih luas, tidak menutup kemungkinan cakupan keilmuan tersebut juga akan terkait tentang kebudayaan atau sejarah,” tambahnya.

(Humas, ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»