HMJ Ilmu Syariah UINSI Samarinda Hadirkan Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir: “Wasathiyah adalah dengan mencontoh akhlak Rasulullah saw.”

SAMARINDA, UINSI NEWS, – HMJ Ilmu Syariah Fakultas Syariah hadirkan Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir dalam Seminar Internasional bertajuk “Membumikan wasathiyatul Islam di Lingkungan Pendidikan”. Kamis (9/6/2022).

Dalam seminar ini Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir juga akan mengijazahkan Ratibul Athos, Ratibul Haddad, dan Wirdhul Lathif di Auditorium 22 Dzulhijjah UINSI Samarinda.

Dekan Fakultas Syariah Dr. Bambang Iswanto sampaikan bahwa moderasi beragama yang menjadi tema dalam seminar internasional ini adalah isu yang tengah gencar digemakan oleh Pemerintah Indonesia.

“Moderasi beragama ini menjadi tema yang sedang diusung dan digema-gemakan. Adanya gerakan yang mencoba mengusik ketenangan dan kedamaian, konflik-konflik kepentingan, perpecahan yang tentu saja berbahaya bagi keutuhan bangsa,” tuturnya.

H. Suriansyah, M.Ag. Kepala Biro AUPK mewakili Rektor UINSI Samarinda berikan sambutan sekaligus membuka acara.

“Moderasi itu perspektif paradigma dan praktik-praktik cara beragama yang seimbang. Bukan moderasi agama karena agama sudah menghimpun segala ilmu dan cara, berbeda dengan praktiknya. Oleh sebab itu, sebelum belajar agama, belajarlah tentang kemanusiaan agar ketika belajar agama kita tidak bertindak seolah-olah Tuhan,” ungkapnya.

Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir dengan penerjemah Al-Faqier Abdul Abdurrosyidin.

“Tidaklah agama itu dipandang dari panjangnya janggut, kemudian membid’ahkan, mengkafirkan, bukanlah akhlak Rasulullah seperti ini. Wasathiyah itu dari akhlak Rasulullah saw., senantiasa sabar dan beperilaku baik kepada siapa saja. Seseorang harus menjaga tiga perkara kepada orang yg mengucapkan laailaaha illallah, yakni darahnya, hartanya, dan harga dirinya,” tegasnya.

Seminar ini disambut antusias oleh mahasiswa dengan jumlah peserta lebih dari 400 mahasiswa UINSI Samarinda. (humas/rh).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»