Skip to content

Dr. Iskandar Telaah Jejak Habaib melalui Kajian Filologi, Kapus Penelitian: Menambah Khazanah Keislaman Kalimantan Timur melalui Manuskrip Kuno

SAMARINDA, UINSI NEWS,- LPPM adalah lembaga yang bertugas mengawal kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di UINSI Samarinda.

Diantara banyak penelitian, konten yang menarik salah satunya adalah milik Dr. Iskandar, M.Ag. Penelitian bertajuk “Jejak Habaib dalam Manuskrip Borneo” ini termasuk dalam cluster penelitian dasar pengembangan program studi.

Penelitian ini berfokus pada aspek filologi atau kajian terhadap manuskrip-manuskrip zaman kuno, khususnya yang memuat tentang penyebaran Islam dan habaib.

Manuskrip yang sangat terkenal di wilayah Kesultanan Kutai Kalimantan Timur adalah naskah Salasila Kutai dan Undang-ndang Panji Selatin dan Braja Nanti. Sementara, naskah penting di Kalimantan Barat, yakni Naskah dari Timur, Syair Perang Cina di Monterado, Syair Pangeran Syarif, dan Bahar Al-Lahut yang keempatnya terkenal di wilayah Kesultanan Pontianak.

“Sejarah masuknya Islam di wilayah Kalimantan (Borneo), terutama timur dan barat tidak terlepas dari peran para Habaib. Bukti-bukti historis perjuangan mereka tidak hanya bersumber dari buku dan literatur kesejarahan, tetapi bisa ditemukan dari jejak-jejak perjuangan mereka dalam beberapa manuskrip kuno, karya hasil tulisan tangan dan situs-situs yang terkait dengannya. Salah satu naskah kunonya adalah “SALASILA KUTAI” peninggalan kesultanan Kutai Kartanegara. Sebagai upaya reservasi naskah dan eksplorasi keilmuan, maka kajian filologi ini menjadi salah satu upaya pembuktian terutama mengenai jejak dan perjuangan para habaib,” ungkap Dr. Iskandar.

Dr. Umar Fauzan, selaku Kepala Pusat Penelitian menuturkan bahwa penelitian ini termasuk penelitian yang menarik karena memiliki nilai kebaruan, khususnya pada khazanah keislaman di Kalimantan Timur.

“Belum banyak penelitian manuskrip Islam yang ada di Kalimantan Timur khususnya yang terpublikasikan di jurnal, apalagi manuskrip kuno terkait dengan Habaib. Sehingga, penelitian Pak Iskandar “Jejak Habaib dalam Manuskrip Borneo” ini menarik untuk dibaca karena akan memperkaya khazanah pengetahuan kita, khususnya tentang manuskrip Islam,” tuturnya. (humas/rh).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»