BALI, UINSI NEWS,- Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSI Samarinda, Dr. H. Moh. Mahrus, S.Ag, M.H.I., hadiri Diskusi Hasil Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema “Menengok Capaian dan Dampak Presidensi G20 Indonesia 2022” yang digagas oleh Bank Indonesia di Intercontinental Resort, Jimbaran, Bali. Rabu (7/12).
Kegiatan ini menghadirkan 126 peserta dari seluruh Kantor Perwakilan BI se-Indonesia, selain itu diskusi ini juga dihadiri oleh kalangan akademisi, Pejabat Daerah, hingga pengamat ekonomi dan wartawan.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir sebagai delegasi dari Kalimantan Timur, diantaranya Iwan Kurniawan H (Ekonom Senior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur), Dr. Aji Sofyan Effendi (ISEI Kal-Tim), H. M. Rizal Effendi, SE (ISEI Balikpapan), dan Duito Susanto (Wakil Pimred Kaltim Post).
Lebih lanjut, diskusi ini pun menghadirkan narasumber yang beragam, mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kordinator Ekonomi, Bank Indonesia pusat, Kementerian Keuangan, Ekonom Nasional, Ketua Bali Tourism Board serta akademisi dari Universitas Indonesia.
Secara khusus, Wakil Dekan I FEBI ini berharap agar agenda Diseminasi Hasil Presidensi G20 Indonesia bisa mengeluarkan Rekomendasi untuk stakeholders, serta Bank Indonesia sebagai Punggawanya.
“Berbagai pihak, antara lain unsur birokrat, yakni Pemerintah Daerah dapat memperteguh kembali kebijakannya fokus ke 3 (tiga) area Presidensi G20 Indonesia, yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi, dan Transformasi Digital,” ucapnya.
“Demikian halnya kalangan akademisi dapat mengejahwantahkan ketiganya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti arah Kurikulum, Roadmap Research dan Program Pengabdian kepada Masyarakat. Juga peran ISEI sangat diperlukan dalam mewujudkan sinergitas dan kolaborasi semua pihak yang terkait,” tambahnya.
Adapun materi dalam diskusi ini membahas tentang komitmen strategis dalam isu prioritas Presidensi G20 Indonesia dan rencana tindak lanjutnya. Hasil capaian jalur keuangan (sisi moneter) dan hasil capaian jalur keuangan (sisi fiskal).
Lebih lanjut, diskusi ini juga membahas dampak Presidensi G20 bagi ekonomi politik global, khususnya di Indonesia hingga dampak penyelenggaraan G20 terhadap pemulihan pariwisata di Bali. (humas/ns)