SAMARINDA, UINSI NEWS,- Auditorium 22 Dzulhijjah UINSI Samarinda dipercaya sebagai venue pelaksanaan High Level Panel Speech For OIC High Level Delegates.
High Level Panel Speech atau Diskusi Panel Tingkat Tinggi ini diikuti oleh Esa Sukmawijaya, H.E. Fathallah Al-Zani (Minister of Youth & Sports of Libya), H.E. Belmiro José Malate (Ambassador of Mozambique), H.E Yassir Mohamed Ali (Ambassador of Sudan), H.E Zuhair Al Shun (Ambassador of Palestine), dan Mr. Rasul Omarov (Secretary General of Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF).
Semakin menarik, Diskusi Panel ini dipandu langsung oleh Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono.
Hadirnya OIC juga menjadi peluang bagi perguruan tinggi di negara Islam untuk mengembangkan diri melalui kerja sama dan kolaborasi.
Untuk mewujudkan kolaborasi ini, perlu ada persamaan persepsi tentang pentingnya mempromosikan diversity dan harmony. Melalui OIC Cultural Activiti inilah, diharapkan muncul rasa saling menghormati melalui proses saling memahami sosial budaya masing-masing negara OIC.
High Level Panel Speech ini kemudian ditutup dengan closing statement dari Bapak Esa Sukmawijaya.
“When we are talkkng about culture, we talk about human being,” ucapnya.
Bapak Esa percaya culture atau budaya suatu negara bukanlah sesuatu yang sederhana, namun juga mencakup pendidikan, teknologi, ilmu pengetahuan, tarian, bahasa, dan masih banyak lagi.
Perbedaan atau diversity merupakan sunatullah. Bukan sesuatu yang perlu dirubah atau ditentang, namun membangun keharmonisasn ditengah perbedaan itulah tugas manusia.
“So it means collaboration, sinergi, gotong royong, in orther to get a good result. Through communication, musyawarah, that back to the keyword, which is culture,” tutupnya. (Humas/ns)