Dra. Dwi Hartini, M.Pd. selaku Kepala Bidang Kesetaraan Gender DKP3A Kaltim. Dalam pemaparannya, Dwi memaparkan data kependudukan Kaltim berdasarkan gender tahun 2023 dan data angka kematian ibu serta kekerasan terhadap perempuan agar menjadi perhatian.
Beliau juga mengajak mahasiswa KKN untuk lebih peduli terhadap administrasi masyarakat khususnya perempuan dan anak, serta berpesan agar mahasiswa dapat mendata siapa saja yang belum membuat KTPA atau kartu tanda penduduk anak dan mensosialisasikannya. Tujuannya tidak lain agar tidak ada lagi anak yang tidak memiliki kartu tanda penduduk.
Rumainur, M.Pd. Kepala Pusat Studi Gender dan Anak juga menambahkan bahwa mahasiswa KKN harus mampu menyusun rencana program kegiatan dengan berlandaskan perspektif gender.
“Saya berharap KKN kali ini dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman bagi seluruh anggota KKN maupun masyarakat tempat mahasiswa KKN,” ujarnya.
Rumainur juga menjelaskan strategi untuk mengimplementasikan KKN yang responsif gender dengan cara mengafirmasi isu gender dan inklusi sosial menjadi tema khusus dalam KKN, mengintegrasikan isu gender dan inklusi sosial sebagai perspektif dalam KKN, dan/atau mensinergikan isu gender dan inklusi sosial sebagai sub tema dalam KKN.
Disampaikan juga bentuk2 kekerasan seksual kepada mahasiswa agar mahasiswa terhindar dari pelecehan dan kekerasan seksual, serta membekali mereka untuk dapat menjadi pintu yang menjembatani aduan masyarakat yang mendapat kekerasan seksual. (humas/rumainur/rh).