Skip to content

Tata Kelola Perguruan Tinggi Berbasis Global Recognition University

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Wakil Rektor I UINSI, Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag., sampaikan materi pada Seminar Internasional “Tantangan Perguruan Tinggi Indonesia di Era Global dan Teknologi Pintar” dengan judul Menuju Universitas Islam yang Globally Recognized University di Ibu Kota Negara.

Keberadaan IKN di Kaltim tidak dipungkiri memberi pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan UINSI Samarinda secara kelembagaan.

“Institut hanya mengembangkan ilmu agama, tapi setelah status kita berubah jadi universitas kita menjadi lebih besar, bisa mengembangkan ilmu umum. Jadi saat ini kita harus melakukan integritas keilmuan, bagaimana agar bisa memunculkan karakteristik ilmu agama dalam ilmu umum,” ucap Prof. Nasir.

“Lalu bagaimana respon kita terhadap IKN, bagaimana menghadapi tuntutan dan tantangan sebagai PTKIN satu-satunya di IKN, dan bagaimana cara agar kita bisa ikut mengambil peran bukan hanya menjadi penonton,” lanjutnya.

Membahas persoalan ini, Prof. Nasir jelaskan kualitas tata kelola PTKI berdasarkan 4 tahap pengembangan, yaitu tahapan Good University Governance (gug), University’s Performance Improvement (upi), competitive advantage university (cau), dan global recognition university (GRU).

Salah satu hal yang menjadi sorotan untuk mencapai tahap GRU adalah terciptanya suasana akademik internasional. Penguasaan bahasa asing, seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris menjadi suatu keharusan.

“Kemampuan penguasaan bahasa asing bukan hanya menjadi tuntutan bagi mahasiswa, tapi juga bagi para dosen bahkan tenaga kependidikannya,” ucap Prof. Nasir.

Selain penguasaan bahasa asing, aktifitas dosen berskala internasional, akreditasi program studi, hingga riset dan pengabdian masyarakat berskala internasional juga menjadi syarat terwujudnya GRU.

Pada kesempatan itu, Prof. Nasir juga tekankan agar dosen UINSI dapat menghasilkan karya tulis berkualitas.

“Tulisan-tulisan berkualitas, diharap bukan hanya menjadi tagihan kenaikan pangkat saja, tapi dapat menjadi tulisan berkualitas yang diakui.”

Perpindahan IKN ke Kaltim merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan. Hal ini perlu disikapi dengan mempersiapkan kompetensi diri untuk mengikuti perkembangan jaman agar dapat mengambil peran yang aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. (Humas/ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»