SAMARINDA, UINSI NEWS – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI) selenggarakan kegiatan Launching Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, dirangkai dengan pelantikan Sahabat Pusat Studi Gender, Anak, dan Disabilitas, serta seminar gender dengan tema “Bersama Melawan Kekerasan, Membentuk Generasi Tanpa Diskriminasi”, pada Senin, 25 November 2024, bertempat di Ruang Teater Lantai 3, Perpustakaan UINSI Samarinda.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua PSGA UINSI Samarinda Rumainur, M.Pd., yang menyampaikan program-program strategis untuk pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Ketua PSGA menekankan bahwa program-program ini tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk dosen dan seluruh warga kampus, guna menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif.
Selanjutnya, sebelum memberikan sambutan, Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., melantik secara resmi Sahabat Pusat Studi Gender, Anak dan Disabilitas (PSGAD) yang terdiri dari Mahasiswa dengan melewati beberapa tahapan seleksi dan terpilih menjadi agen dalam membantu tugas mulia mengangkat isu kesetaraan dan perlindungan terhadap perempuan, anak dan disabilitas di UINSI Samarinda.
Dalam Kesempatan ini, Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, menyampaikan apresiasi kepada PSGA UINSI Samarinda, beliau menekankan bahwa kesetaraan gender adalah isu serius yang menjadi tantangan global, terutama di daerah yang belum sepenuhnya menyuarakan keadilan gender dan perlindungan anak. Rektor berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran semua pihak untuk memiliki pemahaman yang unggul dalam pencegahan, perlindungan diri, serta penanganan kekerasan seksual khususnya di lingkungan kampus UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
“Kami sangat mengapresiasi langkah strategis PSGA UINSI Samarinda dan menekankan bahwa kampus harus menjadi ruang yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan. Besar harapannya agar generasi muda khususnya mahasiswa UINSI Samarinda mampu berperan aktif dalam upaya pencegahan kekerasan seksual serta pembentukan budaya kesetaraan gender, dan Kegiatan ini menjadi bukti komitmen UINSI Samarinda dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat, berintegritas serta mampu menghadirkan perubahan positif di tengah masyarakat.” ungkapnya.
Turut hadir Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS), Diajeng Laily, M.Si., M.Psi., menambahkan, bahwa pelaksanaan pelaporan dan penanganan kekerasan seksual selama tiga tahun terakhir telah berjalan dengan baik. beliau turut menjelaskan, bahwa telah disiapkan berbagai program sosialisasi yang menargetkan seluruh elemen kampus, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.
Kegiatan yang digelar selama satu hari ini, ditutup dengan rangkaian Seminar bertema “Bersama Melawan Kekerasan, Membentuk Generasi Tanpa Diskriminasi”, yang menghadirkan narasumber dengan pembahasan yang menyoroti pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam menangani kekerasan dan diskriminasi. Dalam seminar ini, ditekankan bahwa adanya relasi antara ajaran islam dan kontruksi gender dimasyarakat guna menjadi dasar pemahaman terhadap perlindungan dari kekerasan seksual sebagai persoalan serius yang memerlukan perhatian lintas sektor, baik di lingkungan akademik maupun di masyarakat luas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dr. Bambang Iswanto, M.H. dan menjadi salah satu langkah strategis UINSI Samarinda untuk menciptakan generasi yang bebas dari diskriminasi dan kekerasan, serta memperkuat upaya menciptakan kampus yang aman, nyaman, dan ramah bagi seluruh warganya. Dengan adanya sinergi antara berbagai elemen kampus, diharapkan UINSI Samarinda dapat menjadi teladan dalam penguatan kesetaraan gender serta perlindungan anak dan disabilitas.