Di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang begitu cepat, kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Pelatihan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 23-27Juni 2025 merupakan bukti nyata bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman. Program ini menjadi ruang pembelajaran yang berharga, sekaligus wahana pembentukan mentalitas dan kompetensi pemuda agar lebih siap menghadapi dunia kerja maupun dunia usaha.Digital Marketing Jalan Pintas Menuju Kemandirian Ekonomi
Sebagai Salah satu fokus utama pelatihan ini adalah digital marketing, sebuah bidang yang kini menjadi tulang punggung ekonomi kreatif dan UMKM. Dalam sesi ini, saya secara pribadi merasa sangat tercerahkan oleh materi yang diberikan. Tidak hanya teori, pelatihan ini memberikan kami pemahaman praktis tentang bagaimana membuat desain produk yang menarik secara visual dan menjual secara strategi.
Mulai dari penggunaan aplikasi desain yang mudah diakses oleh pemula, hingga teknik memilih warna, tipografi, dan layout yang sesuai dengan target pasar, semuanya dibahas dengan lugas dan aplikatif. Kami juga diajarkan pentingnya storytelling visual dalam memperkuat pesan produk di media sosial, marketplace, dan platform digital lainnya.
Lebih lanjut, kami mendapat pelatihan tentang fotografi dalam sebuah produk ini termasuk dalam keterampilan teknis yang jarang diajarkan di bangku sekolah, tetapi justru sangat dibutuhkan dalam pemasaran digital. Teknik pencahayaan, komposisi, sudut pengambilan gambar, hingga editing ringan menggunakan aplikasi gratis menjadi pengetahuan baru yang membuka peluang usaha tanpa perlu modal besar. Semua itu bisa dilakukan hanya dengan smartphone dan kreativitas.
Bukan hanya soal produk, pelatihan ini juga menyentuh aspek yang sangat penting di era digital sehingga dapat ngebangun personal branding Menemukan Jati Diri di Era Informasi Sering kali, kita sebagai pemuda merasa sulit untuk memetakan potensi diri, apalagi menampilkannya ke publik dengan percaya diri. Di sinilah pelatihan ini berperan sangat besar. Kami dilatih untuk mengenali keunikan diri, nilai yang ingin ditonjolkan, serta cara membangun citra diri yang profesional—baik secara offline maupun di media sosial.
Personal branding bukan sekadar memoles tampilan, melainkan tentang konsistensi sikap, visi, dan nilai yang kita tampilkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia maya. Dengan bimbingan para mentor, kami belajar membangun profil LinkedIn, membuat portofolio digital, dan mengelola akun media sosial agar mencerminkan karakter yang positif dan profesional.
Sebagai Salah satu tantangan utama yang dihadapi pemuda saat ini adalah ketidaksiapan dalam menghadapi dunia kerja. Dalam pelatihan ini, kami mendapatkan materi yang sangat aplikatif tentang bagaimana menyusun CV dan surat lamaran kerja yang benar dan menarik. Tak hanya dari sisi format dan bahasa, tetapi juga dari sisi substansi dan strategi komunikasi.
Kami diajarkan bahwa CV bukan sekadar daftar riwayat hidup, melainkan sebagai alat pemasaran diri yang harus mampu menjual keunggulan dan potensi kita dalam waktu singkat. Begitu juga dengan surat lamaran, yang tidak boleh hanya sekadar formalitas, tetapi harus mencerminkan motivasi, ketulusan, dan kemampuan beradaptasi terhadap kebutuhan perusahaan.
Bagi banyak peserta, termasuk saya sendiri, ini adalah kali pertama mendapatkan pengetahuan teknis dalam pelatihan tersebut. Hasilnya sangat membantu untuk mempersiapkan diri menghadapi proses rekrutmen yang semakin kompetitif.
Sehingga Pelatihan Kecakapan Hidup ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk investasi sosial yang dampaknya sangat nyata bagi generasi muda. Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan materi yang relevan, pemuda bisa diberdayakan menjadi agen perubahan, pencipta lapangan kerja, dan profesional yang siap bersaing.
Dengan jumlah peserta yang terfokus di enam kecamatan di Kota Samarinda dan pembatasan 50 orang per lokasi, pelatihan ini terasa lebih efektif dan interaktif. Syarat peserta yang ditetapkan pun memastikan bahwa program ini menyasar mereka yang benar-benar membutuhkan dan siap berubah.
Sebagai peserta, saya berharap program ini bisa terus dikembangkan, baik dari sisi cakupan wilayah maupun ragam materinya. Sudah saatnya pelatihan semacam ini dijadikan program berkelanjutan, agar semakin banyak pemuda Kalimantan Timur yang melek digital, siap berwirausaha, dan berani mengambil peran dalam membangun masa depan bangsa.
Penulis: Delia Marbella (Mahasiswa UINSI Samarinda)
Editor: Selvi Ramadhani Putri