Skip to content

Persiapan PBAK dan Isu UKT Warnai Audiensi Wakil Rektor III UINSI dengan Ormawa

SAMARINDA, UINSI NEWS – Suasana lantai 3 Gedung Rektorat riuh hangat saat jarum jam menunjuk pukul 13.00 WITA. Prof. Dr. M. Tahir, S.Ag., M.M., Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, menyambut jajaran Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) universitas dan fakultas dalam audiensi yang kali ini memusatkan perhatian pada dua isu krusial: persiapan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2025/2026 serta Uang Kuliah Tunggal (UKT), Selasa (8/7).

Di hadapan Ketua SEMA Yusril Rosyid; Ketua DEMA Universitas Andriyan Dwi Saputra; Ketua DEMA FUAD, Annisa Wulandari; Ketua DEMA FEBI Muhammad Rizal; Ketua DEMA FTIK Rahmat Hidayah; dan Ketua DEMA FASYA Galang Abiyu, Prof. Tahir menegaskan komitmen pimpinan universitas untuk memperkuat sinergi dengan mahasiswa. “Agenda kemahasiswaan harus menjawab kebutuhan nyata di lapangan,” ujarnya membuka dialog yang berlangsung dua jam tersebut.

Topik pertama, persiapan PBAK, segera memantik serangkaian pertanyaan kritis. Mulai dari kepanitiaan, teknis pelaksanaan, skema penyambutan hingga eksekusi pelaksanaan di tingkat universitas dan fakultas.

Prof. Tahir menjawab satu per satu secara rinci, memaparkan bahwa persiapan terus dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2939 Tahun 2024 Tentang Petunjuk Teknis Pengenalan Budaya Akademik Dan Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Candaan ringan sesekali menyelingi diskusi, mencairkan suasana tanpa mengurangi ketajaman substansi.

Giliran isu UKT, nada diskusi mulai sedikit mengeras. Perwakilan mahasiswa, memegang data dan kisah lapangan, meminta kepastian agar biaya kuliah tetap terjangkau. Prof. Tahir menanggapi tenang namun terbuka: kebijakan UKT, jelasnya, akan terus dikaji bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah daerah dan kementerian; setiap aspirasi yang terhimpun hari ini akan dibawa ke meja pengambil keputusan.

Menjelang penutupan, Prof. Tahir berterima kasih atas partisipasi ormawa, menekankan pentingnya komunikasi berkelanjutan demi solusi terbaik bagi mahasiswa dan kampus. “Masukan teman-teman bukan sekedar catatan, melainkan bahan strategis,” tuturnya sebelum para peserta berpamitan dengan optimisme bahwa suara mahasiswa kini terjamin sampai ke lingkar pengambil kebijakan.

Penulis: Mohammad Wahyu Diansyah (Kontributor)
Editor: Selvi Ramadhani Putri

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»