AUSTRALIA, UINSI NEWS,- Diajeng Laily Hidayati, M.Si., dosen Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda mengikuti rangkaian kegiatan Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2025 yang dilaksanakan di Sydney dan Melbourne. Program prestisius yang mempertemukan para pemimpin muda Muslim dari Indonesia dan Australia ini bertujuan memperkuat dialog lintas budaya, membangun jejaring, dan memperluas pemahaman tentang dinamika komunitas Muslim di Australia.
Selama berada di Sydney, Ajeng berkesempatan untuk mengunjungi beberapa komunitas Muslim yang memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat dan penyebaran nilai Islam di Australia. Kunjungan diawali dengan pertemuan bersama Lebanese Muslim Association (LMA), salah satu organisasi Muslim terbesar dan paling berpengaruh di Australia. Rombongan AIMEP disambut hangat oleh Khaled Kamalmaz, yang memaparkan berbagai program pemberdayaan umat, pendidikan keagamaan, serta inisiatif sosial yang dilakukan LMA bagi komunitas luas. Diskusi mencakup tantangan dan peluang umat Muslim di tengah masyarakat multikultural Australia.
Agenda berikutnya adalah bertemu dengan Sheikh Shady Alsuleiman, pendiri United Muslims of Australia (UMA), sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan pemuda Muslim, kegiatan sosial, dan penguatan identitas keislaman yang inklusif. Para peserta berdialog mengenai pendekatan UMA dalam membangun engagement anak muda melalui pendidikan, kegiatan komunitas, dan pembinaan berbasis nilai-nilai Islam yang moderat.
Masih di Sydney, Ajeng dan peserta AIMEP lainnya juga mengunjungi Auburn Gallipoli Mosque, masjid ikonik yang menjadi pusat komunitas Muslim Turki-Australia. Selain mempelajari sejarah masjid yang menjadi simbol hubungan Australia–Turki, rombongan mendapat pemaparan mengenai peran masjid dalam penguatan spiritualitas, pendidikan, serta budaya Turki di tengah masyarakat Australia yang majemuk. Kunjungan ini memberikan wawasan tentang kontribusi Masyarakat Muslim terhadap multikulturalisme di Australia.
Keikutsertaan Diajeng Laily Hidayati dalam AIMEP 2025 menjadi langkah penting dalam memperluas perspektif internasional mengenai praktik dialog lintas budaya, serta penguatan komunitas Muslim di negara multikultural. Pengalaman dan wawasan yang diperoleh selama program ini diharapkan dapat memperkaya kontribusinya dalam pengembangan moderasi beragama, baik dalam konteks akademik maupun pengabdian masyarakat.
Penulis: Diajeng Laily
Editor: Nisa Rahmawati









